Pelantikan
dilakukan dalam upacara penutupan pendidikan pembentukan Bintara Polri
Gelombang II TA 2024 SPN Polda NTT, Rabu (18/12/2024) di SPN Polda NTT.
Pelantikan ditandai dengan penyematan tanda pangkat, pengalungan medali dan penyerahan piagam penghargaan.
Kapolda juga memandu pengambilan sumpah 237 bintara ini didampingi para rohaniawan.
Di SPN Polda NTT ratusan bintara ini mengikuti pendidikan selama lima bulan mulai 22 Juli hingga 18 Desember 2024.
Semula ada 238 orang siswa yang dididik oleh 95 orang pendidik dan 18 pengasuh dengan 1.200 jam pelajaran.
Dari
jumlah tersebut, 237 orang dinyatakan lulus dengan kategori baik dan
satu orang dikeluarkan karena sakit yakni Yohakim Regi Jawan dari
Kabupaten Lembata
Kapolda
NTT saat membacakan sambutan Kalemdik Polri, Komjen Pol Chryshnanda
Dwilaksana mengingatkan bahwa menjadi polisi adalah panggilan atau jalan
hidup dan sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang
kemanusiaan.
Bintara
diminta menjaga nama baik institusi Polri dan diingatkan bahwa
keutamaan bagi polisi adalah bagi kemanusiaan, keteraturan sosial dan
peradaban, sehingga bisa menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban
dan pejuang kemanusiaan.
Polisi
sebagai penjaga kehidupan ditunjukkan secara profesional, cerdas,
bermoral dan modern yang mampu mendukung, melindungi dan melayani warga
masyarakat yang produktif untuk menghasilkan produksi.
"Peran
polisi didalam pemolisiannya adalah untuk memberikan jaminan keamanan
dan rasa aman. polisi tidak melakukan hal- hal yang kontra produktif,
tidak melakukan pemerasan, tidak terima suap atau bermain-main atau
menjadi backing hal-hal ilegal," tandas Kapolda NTT.
Polisi sebagai pembangun peradaban adalah penegak hukum dan keadilan untuk menyelesaikan konflik secara beradab.
Polisi
juga mencegah konflik yang lebih luas, memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada korban dan para pencari keadilan serta
membangun budaya tertib supaya ada kepastian.
Polisi sebagai pejuang kemanusiaan untuk mengangkat harkat dan martabat manusia bagi semakin manusiawinya manusia.
Disebutkan
pula bahwa polisi di dalam pemolisiannya memberikan pelayanan kepada
publik terkait keamanan, pelayanan keselamatan, pelayanan hukum,
pelayanan administrasi, pelayanan informasi dan pelayanan kemanusiaan
yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral, hukum, administrasi,
fungsional dan secara sosial.
Para
bintara diingatkan bahwa polisi adalah jalan hidup dan panggilan hidup.
"Jiwa polisi adalah penolong, memberikan yang terbaik dan menjaga
sistem nasional agar bangsa tetap berdaulat, berdaya tahan dan mampu
berdaya saing," tambah Kapolda.
Bintara
juga diminta tetap memegang teguh moralitas karena dalam masyarakat,
dalam pikiran, perkataan dan perbuatan menunjukkan kejujuran,
kebenaran dan keadilan.
"Harusmampu
mengendalikan diri dimana saja, supaya saudara tetap menginspirasi,
memotivasi, memberi solusi dan menjadi role model, maka segala sesuatu
lakukan dengan kesadaran, orang yang sadar akan bertanggungjawab dan
buahnya disiplin," tegas Kapolda NTT.
Ia
juga minta agar terus mengembangkan inovasi kreativitas bagi
kemanusiaan, bagi keteraturan sosial dan bagi pembangunan peradaban.
Selain
itu harus terus belajar dan menjadi pembelajar dan menjadi pembelajar
sepanjang hayat sehingga makin dewasa, bijaksana dan tahu bahwa
keberadaannya ada manfaat.
"Kalian
menjadi pembelajar sehingga kedepan menjadi polisi-polisi yang
profesional yang memiliki keahlian dan kemampuan yang berbasis
pada ilmu kepolisian, bermoral untuk menunjukkan patriotisme, cinta dan
bangga sebagai anak bangsa, cerdas, kreatif dan inovatif," pesan
Kapolda.
Bintara juga diminta terus belajar menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.