Tersisa 28 Peserta Seleksi Bakomsus Polri Ikut Pemeriksaan Kesehatan II

digtara.com - Seleksi penerimaan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri TA 2025 Panda Polda NTT menyisakan 28 orang peserta dari 49 orang peserta.
Baca Juga:
Selasa (3/12/2024) petang digelar sidang menuju pemeriksaan kesehatan (Rikkes) II penerimaan BakomsusPolri TA 2025 Panda Polda NTT di lantai III Polda NTT.
Sidang dipimpin Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiyono didampingi Karo SDM, Kombes Pol Juli Agung Pramono, Ka SPN, Kombes Pol Nanang Putu Wardianto dan Kabid Propam Polda NTT, Kombes Pol Robert A. Sormin.
Sidang juga diikuti orang tua dan wali serta seluruh peserta. Selain itu hadir pula para ketua tim seperti Direktur Reskrimum selaku ketua tim pemeriksaan administrasi, Direktur Polairud selaku ketua tim ujian CAT psikologi, Direktur Pamobvit selaku ketua tim ujian kesamaptaan jasmani, Kabid Dokkes selaku ketua tim pemeriksaan kesehatan dan auditor kepolisian madya Tk III Itwasda selaku pengawas dan pengawas internal maupun pengawas eksternal.
Kabag Dalpers Biro SDM Polda NTT, AKBP Sajimin dalam paparannya menyebutkan kalau para peserta yang nantinya akan lulus akan menjalani pendidikan di Pusdik Binmas Jakarta untuk peserta pria dan di Sepolwan Jakarta untuk peserta wanita.
Mereka yang lulus akan menjalani pendidikan selama lima bulan mulai 14 Januari 2025.
Hingga saat ini tersisa 49 orang peserta. Namun dalam pengumuman kelulusan sementara, hanya 28 orang yang terpilih sesuai perangkingan untuk mengikuti Rikkes II.
sebanyak 21 orang dinyatakan tidak lulus dan tidak bisa melanjutkan proses seleksi pada Rikkes II.
28 orang yang lulus mengikuti Rikkes II terdiri dari 22 orang pria dan enam orang wanita. Ada delapan orang peserta lulusan SMK pertanian/peternakan dan perikanan yakni tujuh orang pria dan satu orang wanita.
Tujuh orang pria ini terdiri dari tiga orang dari SMK pertanian dan empat orang dari SMK peternakan serta satu peserta wanita dari SMK Perikanan.
Untuk D3/S1 pertanian, perikanan dan peternakan terpilih 16 orang terdiri dari 15 orang pria dan satu orang wanita.
Kabag merinci ada 10 orang peserta pria merupakan jurusan pertanian, empat orang jurusan peternakan dan satu orang jurusan perikanan ditambah satu orang wanita sarjana perikanan.
Ada pula dua orang wanita sarjana kesehatan masyarakat dan dua orang wanita jurusan gizi.
28 orang ini mengikuti Rikkes II pada Rabu (4/12/2024) di gedung hemodialisa Bid Dokkes Polda NTT meliputi pemeriksaan darah, kencing dan EKG serta ujian kesehatan jiwa (keswa)/MMPI.
Mereka yang nantinya lulus Rikkes II akan mengikuti tahapan seleksi lebih lanjut yakni ujian kesamaptaan jasmani dan antropometri pada 6 Desember 2024.
Wakapolda NTT, Brigjen Pol Awi Setiyono mengemukakan kalau tertundanya waktu pengumuman kelulusan karena menunggu arahan dan kuota dari Mabes Polri.
Ia menjamin seluruh rangkaian proses yang dilakukan Polda NTT sudah sangat transparan.
Disebutkan kalau animo pendaftar sebanyak 307 orang terdiri dari 207 orang laki-laki dan 100 orang peserta wanita. Namun hingga sidang Rikkes II tersisa 49 orang karena peserta lain sudah gugur saat pemeriksaan administrasi awal, Rikkes I dan ujian CAT psikologi.
Wakapolda minta agar peserta yang tidak lulus menuju Rikkes II jangan bersedih tetapi harus tetap semangat. "Tidak lulus bukan karena tidak mampu tapi keterbatasan kuota," ujar Wakapolda NTT.
Wakapolda meyakinkan kalau dalam setiap tahapan seleksi, Polri gunakan prinsip BeTAH. proses seleksi juga secara transparan dengan metode one day service, ujian menggunakan CAT sehingga peserta langsung memonitor hasil sehingga mewujudkan transparansi dan menghindari KKN.
Proses seleksi juga diawasi berbagai pihak baik internal dan eksternal. Panitia daerah juga kerjasama dengan instansi terkait untuk terlibat dalam tahapan seleksi.
Seleksi yang dilakukan bagi Polda NTT adalah untuk menyeleksi peserta terbaik untuk menjadi anggota Polri melalui seleksi Bakomsus.
Wakapolda juga menegaskan kalau Polda NTT akan menindak tegas jika ada penyimpangan yang melibatkan anggota Polri terutama suap dan pungli.
Bagi panitia dan pengawas diingatkan untuk menjaga integritas dengan prinsip BeTAH. "Pertahankan Posko monitoring. Berdayakan tim konseling bagi peserta," ujar jenderal bintang satu ini.
Bagi orang tua dan wali peserta ditegaskan bahwa masuk Polri tidak memakai biaya.
"Jangan terpengaruh dengan tawaran dari oknum tertentu. Jika ada yang menjanjikan kelulusan dengan uang maka laporkan agar diproses," tandas mantan Wagub Akpol ini.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini mencontohkan bahwa sudah ada beberapa anggota di lingkungan Polda NTT yang terlibat dalam penyimpangan penerimaan anggota Polri sudah di PTDH dan dipecat dari institusi Polri.
Peserta juga diminta harus percaya diri bahwa sukses hanya bisa dari latihan dan kerja keras. "Hindari pelanggaran dan siapkan diri dengan baik mengikuti proses seleksi selanjutnya," ujar wakapolda NTT yang juga mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur ini.

Kabid Humas Polda NTT Beri Strategi Komunikasi Publik Bangun Citra Polri

Kabid Humas Polda NTT Beri Strategi Komunikasi Publik Bangun Citra Polri

Jadi Calo Casis Polri, Anggota Buser Polda NTT Gadungan Dibekuk Polisi

Cek Kesiapan Pos Pengamanan, Wakapolres Kupang Minta Warga Manfaatkan Akses Layanan 110 Polri

Bantah Terjaring OTT, Ramli Sembiring Minta Hakim Batalkan Status Tersangka
