Senin, 21 Juli 2025

Berawal dari Penemuan Telapak Tangan Manusia di Kebun Warga, Lansia yang Kilang Sepekan Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Dunia

Imanuel Lodja - Sabtu, 27 April 2024 10:04 WIB
Berawal dari Penemuan Telapak Tangan Manusia di Kebun Warga, Lansia yang Kilang Sepekan Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Dunia
istimewa
Berawal dari Penemuan Telapak Tangan Manusia di Kebun Warga, Lansia yang Kilang Sepekan Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Dunia

digtara.com - Warga masyarakat di Kabupaten Sikka, NTT digegerkan dengan penemuan organ tubuh berupa telapak tangan manusia di pondok yang berada di kebun milik warga.

Baca Juga:

Potongan tangan ini ditarik seekor anjing milik Edi (45), warga Bukit Klegeng, Desa Patisomba, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka dari bukit Klengeng ke pondok yang berada di kebun milik Edi.

Potongan tangan manusia ini ditemukan pada Kamis (25/4/2024) petang sekitar pukul 16.30 Wita.

Edi yang kaget dengan kejadian ini langsung berteriak dan didengar oleh Siprianus Kamilus (53) yang berada tidak jauh dari lokasi tersebut.

Siprianus menelepon Alvianta Nona Heing (39) dan menyampaikan kejadian tersebut terkait dengan temuan dugaan potongan organ telapak kaki manusia.

Siprianus melaporkan kejadian penemuan telapak tangan tersebut kepada anggota piket SPKT Polsek Alok guna penanganan selanjutnya.

Anggota piket siaga SPKT Polres Sikka dan tim Inafis Polres Sikka mendatangi lokasi kejadian.

Mereka membawa potongan organ telapak kaki manusia ke rumah sakit Tc. Hillers Maumere, Kabupaten Sikka untuk pemeriksaan luar oleh dokter.

Dari hasil pemeriksaan luar oleh dokter jaga RSUD TC. Hillers Maumere, dr. Santha dugaan potongan organ telapak kaki tersebut merupakan telapak kaki utuh manusia.

Diduga potongan organ utuh telapak kaki manusia tersebut merupakan organ telapak kaki manusia dari orang hilang yang terjadi pada Sabtu 20 April 2024 lalu.

Potongan organ utuh telapak kaki manusia tersebut kemudian dibawa pulang oleh Alvianta yang merupakan keluarga korban orang hilang.

Sebelumnya Theresia Lina (70), warga lorong Wolokoli Nangahure, RT 016/RW 005, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.

upaya pencarian korban orang hilang selama tujuh hari tidak membuahkan hasil.
Pada Jumat (26/4/2024) ditemukan jenazah di bukit Klereng, Desa Patisomba, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.

Jenazah ditemukan oleh keluarga korban saat melakukan pencarian di lokasi bukit tersebut. Keluarga kemudian menghubungi Basarnas untuk evakuasi.

Jenazah dibawa ke RSUD TC. Hillers Maumere untuk dilakukan formalin oleh pihak rumah sakit atas permintaan keluarga korban.

Jenazah Theresia Lina pun dibawa ke rumah duka untuk upacara doa dan pemakaman bersama keluarga besar korban.

Korban hilang sejak beberapa hari lalu dan dicari oleh keluarga korban. Keluarga pun pernah melaporkan ke Polsek Alok dan membantu proses pencarian selama beberapa hari.

⁠Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Mereka pun membuat surat pernyataan penolakan otopsi.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Lansia di Malaka Cabuli Anak Kandungnya Yang Masih SMP

Lansia di Malaka Cabuli Anak Kandungnya Yang Masih SMP

Wanita Lansia Asal Kupang Terpapar Hantavirus

Wanita Lansia Asal Kupang Terpapar Hantavirus

KND Apresiasi Program Safari Wukuf Jemaah Lansia dan Disabilitas Penyelenggaraan Haji 2025

KND Apresiasi Program Safari Wukuf Jemaah Lansia dan Disabilitas Penyelenggaraan Haji 2025

Petugas Lansia PPIH Embarkasi Solo Bopong Jemaah: Tak Sekadar Tugas, Tapi Panggilan Hati

Petugas Lansia PPIH Embarkasi Solo Bopong Jemaah: Tak Sekadar Tugas, Tapi Panggilan Hati

Maria Ulfa Petugas Haji Disabilitas dan Lansia: Puncak Spiritual Saya Bukan dari Lantunan Doa di Raudhah dan Wukuf di Arafah, Justru Saat Mengganti Popok Seorang Nenek

Maria Ulfa Petugas Haji Disabilitas dan Lansia: Puncak Spiritual Saya Bukan dari Lantunan Doa di Raudhah dan Wukuf di Arafah, Justru Saat Mengganti Popok Seorang Nenek

Mbah Sutiah Jemaah Asal Lampung Pergi Haji Usia 107 Tahun, Bisa Ikut Program Safari Wukuf Tanpa Pungutan Biaya

Mbah Sutiah Jemaah Asal Lampung Pergi Haji Usia 107 Tahun, Bisa Ikut Program Safari Wukuf Tanpa Pungutan Biaya

Komentar
Berita Terbaru