Sabtu, 27 Juli 2024

Siswi Korban Pencabulan Wali Kelas di Amarasi Kupang Masih Trauma dan Enggan ke Sekolah

Imanuel Lodja - Sabtu, 02 Desember 2023 09:50 WIB
Siswi Korban Pencabulan Wali Kelas di Amarasi Kupang Masih Trauma dan Enggan ke Sekolah

digtara.com - Hingga saat ini, penyidik PPA Satreskrim Polres Kupang belum meminta keterangan dari JFM, SPd alias Joni (59), Wali kelas sebuah sekolah dasar di Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang yang diadukan karena dugaan pencabulan terhadap sejumlah siswi salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Kupang.

Baca Juga:

Polisi beralasan masih fokus mengejar keterangan dari korban. Polisi pun sudah minta bantuan rumah harapan GMIT mendampingi para korban dan memulihkan para korban dari trauma.

Pasca kejadian ini, para korban enggan ke sekolah karena masih trauma dengan kejadian yang mereka alami di sekolah.

"Setelah kasus ini terungkap dan dilaporkan ke polisi, para korban belum berani masuk sekolah, mungkin karena trauma," ujar Kepala sekolah E. Agatha A, SPd saat ditemui di sekolahnya, Sabtu (2/12/2023).

Bahkan, salah satu ruang kelas yang diduga tempat wali kelas mencabuli para korban hingga saat ini masih terkunci. Para siswa masih takut dan trauma sehingga pihak sekolah masih berusaha memulihkan agar para siswa kembali tenang dan normal dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah.

DBI (10), salah satu korban kasus ini pun hingga saat ini belum juga masuk sekolah. "Kalau dua korban sudah mulai masuk sekolah. Tapi korban yang kelas V sampai saat ini belum masuk sekolah. Kami memahami kondisi ini," ujar kepala sekolah.

Kepala sekolah mengaku kaget dengan kejadian ini. "Saya sama sekali tidak dilaporkan soal kejadian ini oleh para korban. Nanti setelah orang tua salah satu korban datang ke sekolah dan marah-marah saat bertemu terduga pelaku, baru saya tahu kejadian ini," tandasnya.

Salah satu ibu dari korban datang ke sekolah bertemu terduga pelaku di ruang kelas. Kebetulan istri terduga pelaku juga merupakan guru agama di sekolah tersebut sehingga juga langsung mendengar pengakuan dari orang tua korban.

Kepala sekolah awalnya mau mempertemukan sang guru dengan para orang tua korban untuk mencari jalan keluar, namun kasus ini sudah dilaporkan ke polisi sehingga kepala sekolah pun menyerahkan proses selanjutnya kepada pihak yang berwenang.

Diakui kepala sekolah kalau orang tua korban sempat datang ke sekolah dan langsung ke ruangan kelas sambil marah-marah saat bertemu Joni.

Kepala sekolah berusaha mengarahkan orang tua ke ruang kepala sekolah namun saat itu orang tua siswa korban pencabulan dalam keadaan emosional.

Pertemuan tidak membuahkan hasil karena orang tua korban sudah melaporkan ke pihak berwajib.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Kasat dan Polantas Polresta Kupang Kota Tingkatkan Kesadaran Siswa SMA Melalui Pembinaan dan Penyuluhan

Kasat dan Polantas Polresta Kupang Kota Tingkatkan Kesadaran Siswa SMA Melalui Pembinaan dan Penyuluhan

Mantan Wapres RI wafat, Polresta Kupang Kota dan Polsek Jajaran Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Mantan Wapres RI wafat, Polresta Kupang Kota dan Polsek Jajaran Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Maju Pilkada Kota Kupang 2024, Kadispora NTT Undur Diri dari ASN

Maju Pilkada Kota Kupang 2024, Kadispora NTT Undur Diri dari ASN

Polsek Sulamu Menang Praperadilan Gugatan Kasus Penganiayaan

Polsek Sulamu Menang Praperadilan Gugatan Kasus Penganiayaan

Pemilik ke Sumba, Satu Rumah Permanen di Kupang Terbakar

Pemilik ke Sumba, Satu Rumah Permanen di Kupang Terbakar

Cabuli Anak Kandung hingga Hamil, Pria di Kabupaten Sikka Terancam 20 Tahun Penjara

Cabuli Anak Kandung hingga Hamil, Pria di Kabupaten Sikka Terancam 20 Tahun Penjara

Komentar
Berita Terbaru