Banyak Dikeluhkan Masyarakat, Perbaikan Layanan di RS Pirngadi Harus Segera Dilakukan
digtara.com – Pelayanan di RS Pirngadi Medan terus dikeluhkan masyarakat. Masyarakat menilai, tidak ada perbaikan signifikan yang dilakukan manajemen RS Pirngadi terhadap kualitas pelayanan. Perbaikan Layanan di RS Pirngadi
Baca Juga:
Berkali-kali berganti walikota, pelayanan rumah sakit milik Pemko Medan ini juga tak kunjung berbenah. Akibatnya, dalam kurun waktu sebulan ini, masyarakat sangat dirugikan.
Dalam kurun waktu sebulan ini saja, tercatat 2 peristiwa yang sangat menghebohkan masyarakat. Pertama, dugaan tabung oksigen kosong yang mengakibatkan seorang wanita meninggal dunia.
Baca: Ombudsman Temukan RS Pirngadi Lakukan Maladministrasi, Bobby: Jadi Catatan Besar Saya
Dalam persoalan ini, Ombudsman RI Perwakilan Sumut menemukan adanya maladministrasi yang dilakukan RS Pirngadi dan hasil laporannya telah diserahkan ke Pemko Medan.
Di pekan ini, muncul lagi peristiwa seorang bayi yang sengaja di ‘covid’ kan oleh rumah sakit. Meski akhirnya, pihak rumah sakit melakukan lagi rapid antigen kepada bayi itu dan hasilnya non reaktif.
Baca: Bayi yang Sempat Dicovidkan RS Pirngadi Meninggal Dunia
Terkait di ‘covid’ kannya bayi itu, Dewan Pimpinan Cabang Pemuda Karya Nasional (DPC PKN) Kota Medan angkat bicara. Ketua Harian DPC PKN Kota Medan, Bobby O Zulkarnain, mengatakan pihaknya sangat menyesalkan kejadian itu.
“Kalau itu benar terjadi, sangat tidak manusiawi dan menunjukkan ada sesuatu yang tak beres dalam sistem pelayanan di rumah sakit tersebut,†kata Bobby, Jumat (11/6/2021).
Bobby mengatakan, meski dalam kondisi pandemi sekarang ini, tidak boleh setiap kondisi pasien dikaitkan dengan Covid. Harus ada diagnosa yang jelas sebelum diumumkan ke luar.
“Terlebih soal pelayanan, ketersediaan peralatan dan kelayakannya, jangan ini menyebabkan nyawa seorang pasien justru terancam ketika seharusnya dia bisa diselamatkan,†tegasnya.
Terlepas dari kasus ini, Bobby pun meminta perbaikan pelayanan di RS milik Pemko Medan tersebut. Termasuk perbaikan fasilitas hingga berbagai hal lain.
Baca: Video Viral! Keluarga Protes, Diduga Bayi Mau Dicovidkan di RS dr Pirngadi Medan
“RS Pirngadi ini ini rumah sakit milik masyarakat. Harus ada perbaikan mulai fasilitasnya, dari fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan seperti suster dan segala macam,†tegas Bobby lagi.
Sebelumnya, Ibu dari bayi, Annisa, menceritakan persoalan tersebut kepada wartawan. Dia menjelaskan awalnya anaknya yang masih bayi tersebut mendapat rujukan dari RS Stella Maris ke RSUD Pringadi pada Senin.
Baca: Viral Kasus Tabung Oksigen, Ombudsman Sidak ke RS Pirngadi
Saat itu anaknya mengantongi surat negatif Covid-19 berdasarkan Tes Swab di RS Stella Maris. Namun ketika anaknya mau dioperasi Selasa, ia mendapat kabar dari tenaga medis RSUD Pringadi yang mengatakan anaknya reaktif Covid-19.
Hasil terpapar itu pun berangkat dari Tes Antibodi yang dilakukan pihak RSUD Pringadi dan disampaikan secara lisan. Ia lantas curiga, sebab, sejak anaknya dimasukkan ke ruangan untuk dirawat, ia tidak ada kontak secara langsung.
Selain itu, Annisa mengaku selalu berada di depan ruangan anaknya dirawat. Kecuali saat tengah malam sampai subuh karena harus istirahat.
Karena itu, Annisa lantas menelepon Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala untuk mengadukan persoalan tersebut. Dijelaskannya, Rajuddin langsung menelpon Direktur RSUD Pirngadi.
Setelah itu, direktur memerintahkan susternya untuk melakukan Tes Swab Antigen kepada pasien sebelum operasi.
Pihak RS Pirngadi sudah mengklarifikasi masalah tersebut.
“Kita menjawab berita yang viral kemarin tentang mengcovidkan kemarin. Perlu saya sampaikan di sini, sesuai dengan informasi yang dikumpulkan, bahwasanya benar pasien di rawat. Ia dikirim dari RS swasta yang direncanakan akan menjalani operasi di rumah sakit Pirngadi Medan,†katanya, Kamis (10/6/2021).
“Inilah pemicu reaktif itu positif padahal itu antibodi jadi muncullah bahasa seakan-akan Pirngadi mengcovidkan. Padahal hasil ke dua itu negatif. Kalau video itu, benar berada di rumah sakit,” ungkapnya.
Terkait tudingan ditelantarkan ya pasien yang hendak menjalani operasi, Edison membantah dan menuturkan bahwa pihaknya mempunyai SOP pemeriksaan dan bukan ditelantarkan.
Baca: Video Viral! Keluarga Protes, Diduga Bayi Mau Dicovidkan di RS dr Pirngadi Medan
“Kita punya SOP pemeriksaan, bukan penelantaran. Sekitar pukul 00.45 WIB sudah ada rencana dilakukan operasi. Namun pada pukul 00.55 WIB, keluarga meminta pemulangan itu dan ditandatangani orangtuanya,” jelasnya.
Terkait riwayat pasien, Edison menuturkan bahwa ia masuk pada tanggal 7 Juni dan keluar pada 9 Juni dinihari. Saat disinggung soal penyakit bayi itu, Edison menjelaskan bahwa pasien mengalami Ileus Obstruktif.
Banyak Dikeluhkan Masyarakat, Perbaikan Layanan di RS Pirngadi Harus Segera Dilakukan
Mahasiswa BEM SI Gelar Demo Tuntut Pencopotan Sekda Medan Terkait Dugaan KKN
Hadiri Lomba Karya Tulis Jurnalis KoJAM, Rico Waas akan Lanjutkan Program UHC-JKMB
Berlayar Bersama PDIP dan PKB, Prof Ridha: Kekuatan Baru Wajah Perubahan Kota Medan
Lantik 2 Direksi PUD Pembangunan, Bobby Nasution Ingatkan Hal Ini
Ribuan Permata GBKP Klasis Kuala Langkat Sambut Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy dalam pembukaan PORSENI 2024