Selasa, 01 Juli 2025

Irjen Pol Drs Lotharia Latif Himbau Masyarakat NTT Waspada Bencana dan Tidak Bakar Lahan

Redaksi - Senin, 22 Maret 2021 03:05 WIB
Irjen Pol Drs Lotharia Latif Himbau Masyarakat NTT Waspada Bencana dan Tidak Bakar Lahan

digtara.com – Kapolda NTT Irjen Pol Drs Lotharia Latif SH MHum menyebutkan kalau wilayah NTT rawan bencana alam. Untuk itu seluruh elemen masyarakat perlu waspada guna meminimalisir korban akibat bencana alam tersebut

Baca Juga:

Ditemui di Mapolda NTT, Senin (22/3/2021), jenderal polisi bintang dua ini menyebutkan kalau 10 dari 14 jenis bencana alam ada di wilayah NTT yakni gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, banji lahar dingin, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, pohon tumbang, jalan terputus, gelombang pasang dan gelombang tinggi.

Sesuai data yang ada, pada tahun 2019, 4 unit mobil rusak tertimpa pohon, 165 unit rumah terendam banjir serta satu sekolah dan kantor bupati Sumba Tengah rusak akibat hujan deras disertai angin kencang.

Di tahun 2020, 4 desa di NTT terendam banjir, 4 unit rumah tertimbun dan ruas jalan terputus karena tanah longsor.

“36 unit rumah rusak akibat angin kencang dengan 1 korban jiwa meninggal dunia,” ujar Irjen Pol Drs Lotharia Latif.

Ada pula bencana alam tingginya gelombang laut mengakibatkan tenggelamnya kapal di perairan Manggarai Barat dan Kabupaten Alor.

Pada tahun 2021 terjadi 20 kejadian antara lain banjir 9 kejadian dengan kerugian 271 unit rumah terendam air dan 80 hektar are persawahan terendam banjir serta atu ekor sapi dimakan buaya.

Ada pula 5 kejadian tanah longsor di NTT sehingga menyebabkan 2 orang meninggal dunia di Kota Kupang.

Selain itu 6 kejadian angin puting beliung di Kabupaten Sumba Barat, Alor dan Rote Ndao menyebabkan 16 unit rumah rusak dan 1 ruang kelas sekolah dasar di Kabupaten Manggarai Timur rusak berat.

Kapolda NTT mengingatkan bahwa bencana alam ini akan terus terjadi karena intensitas hujan angin kencang diperkirakan masih terus terjadi dan berpotensi terjadinya bencana di darat dan di laut.

Seluruh komponen masyarakat diharapkan siap menghadapi situasi kontijensi bencana alam yang mungkin terjadi di NTT.

“Perlu menjadi perhatian dan kesiapsiagaan kita dalam mengantisipasi terjadinya bencana untuk mengurangi korban jiwa dan materil,” tandas Kapolda NTT.

Tindak Pembakar Hutan

Selain mengantisipasi cuaca ekstrem saat musim penghujan, musim kemarau yang panjang juga dapat menimbulkan masalah. Terutama munculnya titik panas atau hotspot yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Kebakaran hutan dan lahan berdampak buruk bagi perekonomian masyarakat NTT dan memicu perlambatan ekonomi daerah,” tandas Irjen Pol Drs Lotharia Latif.

37,69 wilayah NTT atau 1.784.751 hektar wilayah NTT adalah kawasan hutan sehingga pemerintah menempatkan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sebagai prioritaa untuk diantisipasi.

Walaupun di NTT jumlah hot spot tidak sebanyak di Sumatera dan Kalimantan namun Kapolda NTT menyebutkan kalau sesuai pantauan BMKG NTT, jumlah titik api mengalami peningkatan signifikan.

“Hot Spot di Pulau Timor, Sumba dan Flores berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Kapolda NTT.

Pada periode 2018, total luas lahan yang terbakar di NTT sebanyak 57.428 hektar, tahun 2019 sebanyak 139.920 hektar dan pada tahun 2020 sebanyak 114.719 hektar.

Untuk itu diharapkan agar pencegahan dengan deteksi dini dan pemantauan area rawan titik api.

Semua pihak juga diharapkan mencari solusi permanen untuk mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan.
“Pentingnya untuk tidak membiarkan api membesar sehingga sulit dikendalikan. Semua unsur harus tanggap dalam menyikapi hal ini,” tandas Kapolda NTT.

Kapolda juga menegaskan bahwa langkah penegakan hukum dilakukan tanpa kompromi.

“Penegakan hukum yang tegas kepada siapa pun yang melakukan pembakaran hutan dan lahan, sehingga ada efek jera,” tegas Kapolda NTT. (Imanuel Lodja)

 

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Pimpin Upacara Hari Bhayangkara Ke-79, Kapolda NTT Minta Maaf dan Siap Dikoreksi

Pimpin Upacara Hari Bhayangkara Ke-79, Kapolda NTT Minta Maaf dan Siap Dikoreksi

Kapolda NTT Beri Penghargaan Bagi Polwan Survivor Kanker Serviks

Kapolda NTT Beri Penghargaan Bagi Polwan Survivor Kanker Serviks

Polres Kupang Gelar Kenaikan Pangkat 49 Personil

Polres Kupang Gelar Kenaikan Pangkat 49 Personil

Jelang Hari Bhayangkara Ke-79, Polda NTT Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Jelang Hari Bhayangkara Ke-79, Polda NTT Gelar Doa Bersama Lintas Agama

Pengungsi di Posko Konga Dapat Bantuan Dinamo Air Dan Perbaikan Sumur Dari Polda NTT

Pengungsi di Posko Konga Dapat Bantuan Dinamo Air Dan Perbaikan Sumur Dari Polda NTT

Pagelaran Budaya Bhayangkara Warnai Kupang Exotic Festival Night

Pagelaran Budaya Bhayangkara Warnai Kupang Exotic Festival Night

Komentar
Berita Terbaru