Pasca Penangkapan Terduga Teroris, Polisi Amankan Buku, Alat Lempar Pisau Hingga Busur Panah

digtara.com – Pasca penangkapan, istri beserta anak terduga teroris di Medan memutuskan untuk pindah ke rumah orangtuanya, Jumat (19/3/2021).
Baca Juga:
Menurut salah seorang warga, Agus Setiawan, mereka pindah ke rumah orang tuanya yang berada di Jalan Karya Jaya.
“Pindah mereka ke rumah orangtuanya di daerah Jalan Karya Jaya,” ujarnya.
Dikatakannya, ia mendapat informasi bahwa usai pindah, petugas kepolisian melakukan penggeledahan dan mengamankan barang bukti.
Terlihat petugas membawa beberapa kotak yang berisikan buku, perlengkapan untuk melempar pisau, hingga busur panah.
Baca: Detik-detik Penangkapan Terduga Teroris di Medan, Sempat Dikira Debt Collector
“Informasi yang saya dapat, mereka membawa kardus yang berisikan buku, alat untuk melempar pisau, sama busur panah gitu,” bebernya.
Ramah
Ia sebelumnya tidak mengetahui bahwa tetangganya merupakan terduga dari terorisme. Ia mengenal terduga ramah kepadanya.
“Kami pun gak tahu juga kalau dia terduga. Karena selama ini dia baik kepada warga. Karena kalau kami lihat dari gaya dia pun gak mencerminkan teroris. Pakaian dia ya biasa aja. Celana jingkrak, sama seperti warga lainnya,” tandasnya.
Suhartono, terduga terosime ditangkap Jumat (19/3/2021) usai melaksanakan salat Subuh. Suhartono merupakan warga yang tinggal di Komplek Perumahan Graha Deli Permai blok A17 nomor 15 Desa Delitua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deliserdang
Menurut cerita Agus, saat itu dia bersama 3 warga lainnya sedang berjalan kaki usai sholat Subuh di Masjid.
Sementara Suhartono bersama anaknya yang masih duduk di kelas 4 SD, berada di belakang Agus dan warga lainnya.
Setelah beberapa meter dari lokasi masjid, Agus melihat ada sebuah mobil terpakir di pinggir jalan dengan keadaan mesin masih menyala.
Baca: Densus Amankan Seorang Terduga Teroris di Langkat
“Saya kira itu mobil keluarga warga sekitar yang baru saja pulang dari kampung,†pikirnya.
Setelah itu, tiba – tiba terdengar suara mobil dengan tancapan gas dan mencegat Suhartono yang saat itu naik sepeda motor.
Seketika itu juga, keluar beberapa orang yang langsung melakukan penangkapan kepada terduga teroris tersebut.
“Saya kira awalnya debt collector yang mau mencegat dia (Suhartono),†ucapnya.
Ia pun langsung menghampiri orang yang sempat dikiranya debt collector dan langsung menanyakan apa yang sedang terjadi.
“Saya tanya sama salah satu orang disitu. Ada apa ini? Lalu di jawab mereka ‘kami dari Polda Sumut pak’,†katanya sambil meniru ucapan petugas kepolisian.
Pasca Penangkapan Terduga Teroris, Polisi Amankan Buku, Alat Lempar Pisau Hingga Busur Panah

Warga Malaka Diminta Waspadai Terorisme Melalui Kearifan Lokal

Siswa SMK di Kota Kupang Dibekali Bahaya Terorisme dan Intoleransi

Cegah Paham Radikaliame dan Terorisme di NTT, BNPT-FKPT NTT Gelar Kegiatan "Gembira Beragama"

Siswa SMA Negeri 5 Kupang Dibekali Penanggulangan Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

Polisi Terjunkan Anggota Sesuai Tahapan Pemilu
