Selasa, 01 Juli 2025

Aliran Hakekok Menjalar di Pandeglang, Ini Sikap MUI

- Selasa, 16 Maret 2021 08:16 WIB
Aliran Hakekok Menjalar di Pandeglang, Ini Sikap MUI

digtara.com – MUI Pandeglang menyatakan aliran Hakekok Balatasuka sebagai aliran menyimpang dari agama Islam. Alasannya, 16 pengikut beserta pimpinannya menggelar ritual mandi bersama disebuah kolam di kawasan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten. Aliran Hakekok Menjalar di Pandeglang, Ini Sikap MUI

Baca Juga:

Para anggota Hakekok Balatasuka sudah menjalani pertobatan dan pembinaan di pondok pesantren Cidahu, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten sejak Sabtu, 13 Maret 2021.

“Fatwa tetap diberlakukan fatwa, ini aliran yang menyimpang, (lama) pembinaan tergantung, mudah-mudahan mereka segera mendapatkan hidayah,” kata Ketua MUI Pandeglang, Tubagus Hamdi Ma’ani, Selasa 16 Maret 2021.

Mereka juga diwajibkan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi pada kemudian hari, serta tidak akan menyebarkan ajaran Hakekok Balatasuka.

Jika melakukan hal serupa maka jerat hukum pidana akan dikenakan bagi seluruh pengikut Hakekok Balatasuka.

“Kalau dia mau kembali ke jalan yang benar kita bina. Tidak hanya ikrar tapi juga membuat surat pernyataan. Baru kita lakukan pembinaan lebih detil. Ini menyimpang, perlu kita luruskan,” terangnya.

Polisi mengamini yang diucapkan MUI. Oleh karena itu polisi sepakat tidak menerapkan hukum pidana untuk mengurusi aliran Hakekok Balatasuka. Namun jika setelah pertaubatan dan pembinaan mereka kembali berulah maka jerat hukum bakal dikenakan.

“Proses hukum tidak kita lanjutkan dengan alasan Bakorpakem menyatakan mereka diperlukan pembinaan terhadap 16 orang tersebut. Saat ini pembinaan itu kami serahkan kepada salah satu ponpes,” kata Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi, Selasa (16/3/2021).

Hamam menjelaskan kalau pimpinan Hakekok Balatasuka saat ini, A (52) meneruskan ajaran dari orangtuanya ED. ED sosok yang diyakini oleh pengikutnya sebagai pemberi keselamatan dunia akhirat dan dikenal dengan sebutan amal sepih.

Dahulu, A dan ED tinggal di wilayah Bogor, Jawa Barat (Jabar). Dia mengembangkan dan menyebarkan ajaran di wilayah tersebut. Sasarannya selama ini masyarakat kurang mampu yang minim dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pendidikannya.

“Mereka (pengikut aliran) kehidupan sosialnya juga sangat minim. Mereka ini petani tapi tidak pasti dan mereka numpang tempat tinggalnya disana (Cigeulis). Mereka mencari ikan juga,” tandasnya seperti dilansir dari VIVA.

[ya]  Aliran Hakekok Menjalar di Pandeglang, Ini Sikap MUI

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru