Kisah Inspiratif, Dari Dunia Hitam Kini Sukses Jualan Nasi Urap

digtara.com – “Bang Tunoq,” begitulah masyarakat sering menyapa lelaki bernama lengkap Ade Indra Wallad tersebut. Kini, sehari – hari ia menjual nasi urap di Jalan Sei Ular Baru dengan nama, “Warung Nasi Urap Bang Tunoq”. Sukses Jualan Nasi Urap
Baca Juga:
Saat dijumpai di warungnya, ia menjelaskan usaha itu mulai dilakukannya, 15 Januari 2019. Dikatakannya, nasi urap ini pernah dirintis oleh ibunya di jalan Iskandar Muda, tepatnya di seberang Ramayana sejak 1999 – 2007.
“Inspirasi ini untuk membangkitkan resep ibu yang sudah lama tenggelam. Saya melihat pasar khusus nasib urap masih sedikit dijual di Medan,” jelasnya kepada digtara.com, Kamis (9/1/2021).
Sebelum berbisnis nasi urap, dirinya mengaku sempat jatuh ke dalam dunia hitam narkotika. Bahkan dirinya sempat mendekam di sel tahanan selama 5 tahun 10 bulan. Saat itu, ia merasa begitu terpukul atas kondisi yang menimpa kehidupannya.
“Saya bukan hanya memakai narkoba, tetapi juga menjual. Bayangkan, setiap pagi barang haram itu harus ada. Gara-gara itu, keluarga saya juga hancur,” tuturnya.
Baca: Kisah Inspiratif Sarif, Kakek 65 Tahun Yang Tetap Narik Becak Meski Kaki Cacat Seumur Hidup
Diakuinya, di masa kelam itu memang kehidupannya berlimpah dengan uang. Penghasilannya dalam seminggu bahkan bisa mencapai 50 juta. Namun, disadarinya bahwa uang bukanlah segala.
“Cuma uang itu habisnya di situ -situ juga, jadi nol. Udah seperti lingkaran setan,” katanya.
Bertahun – tahun terpuruk di dalam jeruji besi. Ia pun kian mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa. Perlahan – perlahan kesadarannya mulai tumbuh. Ketika masa tahanan tinggal setahun 10 bulan, diakui dirinya mulai mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
“Saya bangkit dari keterpurukan dan mulai melakukan perintah Allah. Saya Salat untuk semakin dekat kepada-Nya,” ungkapnya.
Tepat 10 bulan sebelum dirinya bebas dari penjara. Tunoq langsung merencanakan pekerjaan setelah keluar dari penjara. Pasalnya, ia takut akan terjerumus pada liang yang sama. Kemudian, terbersitlah di hatinya untuk melanjutkan usaha ibunya.
“Waktu itu saya berpikir jualan nasi urap masih sedikit di sekitar kota Medan. Makanya saya optimis untuk menjalaninya,” sebutnya.
Tepat 2018 akhir, Tunoq akhirnya bebas dari penjara. Namun cobaan belum usai dihadapinya. Untuk memulai usaha tentu diperlukan modal. Diakuinya saat itu tidak memiliki uang untuk memulai usaha. Tidak kehabisan akal, ia pun mendapatkan pinjaman dari kawan (sejak kecil) yang mendukungnya untuk bangkit.
“Waktu itu modal awal paling 5 juta. Kalau sekarang, alhamdullilah saya sudah mengembalikan uang pinjaman kemarin,” ungkapnya.
Baca: Plt Walikota Medan Ajak Warganya Jaga Kebersihan Pantai
Awal merintis, lauk yang disediakan hanya telur dan daging ayam. Diminati banyak pembeli, lambat – laun usahanya pun kian ramai. Kini, lauk yang tersedia ada ayam sambal, ikan tongkol, telur rebus, sambal hati campur kentang, ayam bakar, dan ayam goreng.
“Menyusul ke depan ada ikan bakar juga. Harganya dari 10 ribu sampai 17 ribu,” ucapnya.
Tunoq menjelaskan keunikan nasi urapnya disajikan tanpa micin ataupun penyedap rasa. Hanya menggunakan garam dan gula sehingga aman dikonsumsi dari kalangan dewasa dan anak – anak. Bahan yang digunakan juga masih segar.
Warung nasi urap Tunoq ini buka setiap 11.00 Wib – 14.00 Wib. Setiap harinya mampu menghabiskan 70 porsi. Bahkan di masa pandemi sekalipun, dirinya mengaku justru semakin mendapat banyak pesanan.
“Kalau di awal pendemi, masa lebaran, memang sempat turun 50 persen. Setelah itu, jualan tetap aman,” bebernya.
Usaha berjalan mulus, tidak membuat dirinya menutup diri untuk berbagi kepada sesama. Mulai Mei 2019, Tunoq mengaku bersedekah kepada setiap orang yang datang ke tempatnya setiap hari Jumat. Awalnya, ia menyediakan 200 porsi untuk dengan lauk telur dan ayam.
“Cuma dulunya telurnya saya belah dua. Tetapi sekarang sudah utuh dan tambah ayam. Jadi kalau penjualan meningkat, sedekah kita juga harus meningkat,†pungkasnya.
Ia mengaku sangat bersyukur dengan usaha yang dijalaninya saat ini. Oleh karena itu, ia berpesan kepada rekan – rekan yang saat ini masih dipenjara. Bahwa sebelum keluar dari sel tahanan, harus menentukan jalan apa yang ingin dibuat. Jika tidak, besar kemungkinan akan kembali terjerat dalam dunia hitam.
“Jadi buat kawan yang masih di lingkaran itu kembalilah ke jalan Tuhan. Karena hanya itu yang membawa kita keluar. Kalau kita berharap dari orang lain, kita tidak akan bisa keluar,” pesan Tunoq.
“Tetap Istiqomah di dalam beribadah. Harus optimis bahwa kita masih punya masa depan. Jangan pernah menyerah dengan keadaan,” tambahnya.
Dikatakannya, sering sekali anak sekarang menilai bandel dulu baru sukses. Namun baginya pesan itu tidak benar adanya. Karena sewaktu – waktu seseorang dapat mati sehingga berakhir di api neraka.
“Buat generasi sekarang, jangan pernah mencoba narkoba. Karena nikmatnya itu hanya sesaat dan hanya di dunia saja. Ketika kalian sudah mencicipinya maka masa depan kalian akan hancur. Bukan hal mudah untuk keluar dari lingkaran itu. Tetap sayangi keluarga, jauhi narkoba dan ingat kepada Allah,” tandasnya.
Kisah Inspiratif, Dari Dunia Hitam Kini Sukses Jualan Nasi Urap

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
