Sulit Orgasme, Mungkin Anda Terkena Fowler’s Syndrome

digtara.com | MEDAN – Seorang perempuan bisa mengalami orgasme hingga 20 kali dalam satu sesi hubungan seks. Suatu anugerah yang tentunya tak diberikan kepada kaum adam.
Baca Juga:
Namun banyak juga perempuan yang mengalami kesulitan mendapatkan orgasme. Bukan karena lawan jenisnya tak mampu membuat si perempuan mencapai puncak, tapi karena persoalan di tubuh si perempuan itu sendiri.
Seperti yang diceritakan laman Mirror tentang seorang perempuan bernama Helen (31), yang tak bisa mendapatkan orgasme dalam 10 tahun terakhir. Kondisi itu dialami Helen setelah ia mengalami benturan keras akibat kecelakaan motor, saat masih berusia 18 tahun.
Kala itu Helen sedang dibonceng oleh temannya sambil memakai rok mini dan high heels. Tiba-tiba sebuah mobil muncul dan ketika berusaha menghindarinya, Helen terpental 20 meter dari motor.
Setelah kecelakaan itu, ajaibnya Helen tidak menderita luka berat, hanya mengalami goresan dan luka ringan di beberapa bagian tubuhnya.
Beberapa bulan kemudian, Helen mengaku beberapa bagian tubuhnya mulai mati rasa dan kesemutan, namun ia berpikir bahwa ini tidak ada hubungan dengan kecelakaannya.
Helen melepas keperawanannya tiga bulan setelah kecelakaan itu dan ia merasa rasa sakit yang parah. Setelah itu, ia bahkan menderita gejala lain yaitu parestesia kronis, dimana tubuhnya seperti ditusuk-tusuk jarum dan mati rasa. Helen juga kesulitan saat pipis, bahkan ia sampai harus terbangun 10 kali ketika malam untuk buang air, namun tidak ada yang keluar.
Ia baru merasa ada yang salah ketika menginjak bangku kuliah. Saat beberapa kali melakukan seks, Helen tetap merasa sakit dan tidak bisa orgasme. Helen bahkan memesan vibrator secara online, namun tetap saja, sex toy tersebut hanya membuang uangnya. Awalnya ia memang merasakan kenikmatan namun kelamaan rasa itu berubah menjadi menyakitkan.
Berkali-kali Helen mendatangi dokter untuk mengatasi masalahnya, namun dokter selalu menganggapnya sebagai sesuatu yang normal. Bahkan, beberapa dokter mengatakan bahwa sebagian wanita tidak mengalami orgasme sampai umur 30-an.
Saat kuliah, Helen memiliki pacar dan mengaku bahwa ia tidak pernah mendapat orgasme. Pacarnya menganggap itu sebagai tantangan dan bahkan mencari tips orgasme di google, namun tetap tidak ada hasilnya. Helen tetap merasakan seks sebagai sesuatu yang menyakitkan.
Akhirnya, ketika Helen menginjak umur 26 tahun, ia menemui seorang ahli urologi yang mengatakan bahwa Helen mengidap Fowler’s Syndrome, sebuah kondisi langka yang mengakibatkan retensi urine karena otot kandung kemih yang tegang dan tidak bisa rileks.
Para penderita penyakit ini pasti merasa kesulitan saat ke kamar mandi, sama seperti Helen. Menurut dokternya, tidak pasti apa yang menyebabkan sindrom ini, namun kemungkinan kecelakaan motor yang pernah dialaminya meninggalkan efek samping ini.
Dokter mengatakan ada perawatan baru berupa menanam perangkat elektronik bernama InterSim di pangkal punggung yang akan menstimulasi saraf agar organ Helen agar bisa berfungsi kembali.
Fokus utama adalah untuk mengatasi masalah kandung kemihnya, namun dokter mengatakan bahwa perawatan ini bisa membantu meningkatkan fungsi seksualnya.
Helen menjalani operasi pada 2015. Ia memang tidak langsung sembuh sepenuhnya, namun sekarang ia hanya perlu bangun 1-2 kali tiap malam. Helen pun mencoba melakukan seks dan akhirnya pada umur 28 tahun, ia mengalami orgasme pertamanya.
[MIR/AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
