Kamis, 10 Oktober 2024

Kematian Transpuan di Kupang Mulai Disidangkan, Terdakwa Tidak Membantah Dakwaan Jaksa

Imanuel Lodja - Jumat, 15 Maret 2024 12:03 WIB
Kematian Transpuan di Kupang Mulai Disidangkan, Terdakwa Tidak Membantah Dakwaan Jaksa
istimewa
Kematian Transpuan di Kupang Mulai Disidangkan, Terdakwa Tidak Membantah Dakwaan Jaksa

digtara.com - Kasus kematian Oktovianus Tafuli alias Desy, seorang Transpuan di Kota Kupang mulai disidangkan.

Baca Juga:

Sidang perdana digelar pada Kamis, 14 Maret 2024, yang diawali dengan agenda pembacaan dakwaan.

Sidang perdana ini menghadirkan tersangka Alan Manafe (AM) yang sudah ditahan sejak 31 Desember 2023 dan Richie Kana (RK) yang ditahan sejak 25 Desember 2023.

Dua terdakwa ini memasuki persidangan pada Kamis siang dan datang mengenakan rompi tahanan Kejaksaan Negeri Kota Kupang berwarna oranye.

Jaksa Penuntut Umum, Putu Gede Sugiarta dalam dakwaan yang dibacakan disebutkan ada 4 pelaku yaitu 2 pelaku usia dewasa yakni RK dan AM. 2 pelaku lainnya dalam usia anak yaitu BEK yang adalah adik RK dan MAPBO.

BEK membuka lapak penjualan petasan di Jalan Amabi, Kelurahan Maulafa, Kota Kupang dekat tempat tinggalnya.

Kemudian para terdakwa berkumpul dan mengkonsumsi minuman keras pada 22 Desember 2023 itu.

Hingga dini hari, 02.00 WITA, mereka mendengar pertengkaran Desy dan seorang tukang ojek di depan ruko baru yang tak jauh dari lapak jualan petasan.

Awalnya mereka mengira Desy adalah seorang wanita yang sedang bertengkar dengan pacarnya.

Pemicu pertengkaran itu, kata Gede dalam dakwaan itu, akibat Desy membayar Rp 5 ribu setelah diantar dari Kelurahan Sikumana ke Tofa, Kelurahan Maulafa.

RK menegur keduanya sementara Desy tetap tak terima.

RK lantas memukul Desy sekali di pelipis kiri. MAPBO pun ikut memukul Desy sebanyak dua kali. BEK juga turut melayangkan satu kali tendangan ke tubuh Desy.

Saat mereka hendak meninggalkan Desy, tiba-tiba Alan Manafe mengambil bambu sepanjang satu meter. Ia menghantam kepala Desy hingga transpuan ini terkapar.

Mereka pun mengumpulkan barang bawaan Desy dan bambu itu.

Atas ide Alan pula mereka membakar barang-barang tersebut di kolam wilayah Tofa dini hari itu.

Alan lalu mengajak para terdakwa pergi mencari orang pintar atau dukun untuk meredam masalah tersebut namun mereka gagal sehingga masing-masing mereka pun pulang.

Sementara hasil pemeriksaan terhadap jenazah Desy ditemukan luka memar di dada dan kepala.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
KPU Kota Kupang Buka Layanan DPTb di Kampus-kampus

KPU Kota Kupang Buka Layanan DPTb di Kampus-kampus

Gadaikan Mobil Sewaan, Aktivis Perempuan di Kota Kupang Dipolisikan

Gadaikan Mobil Sewaan, Aktivis Perempuan di Kota Kupang Dipolisikan

Tiga Warga di Kupang Curi Uang Pesangon Pensiunan BUMN hingga Ratusan Juta untuk Berfoya-foya

Tiga Warga di Kupang Curi Uang Pesangon Pensiunan BUMN hingga Ratusan Juta untuk Berfoya-foya

Karyawan Toko Indomaret di Kupang Gelapkan Uang hingga Puluhan Juta Rupiah

Karyawan Toko Indomaret di Kupang Gelapkan Uang hingga Puluhan Juta Rupiah

Aksi Palak Terekam CCTV dan Viral di Medsos, Pria di Kupang Diamankan Polisi

Aksi Palak Terekam CCTV dan Viral di Medsos, Pria di Kupang Diamankan Polisi

Satu Lagi Tersangka Pembunuhan Pria Saat Pesta Miras di Kupang Ditahan Polisi

Satu Lagi Tersangka Pembunuhan Pria Saat Pesta Miras di Kupang Ditahan Polisi

Komentar
Berita Terbaru