Kudeta Militer, Ekonomi Myanmar Dinilai Mulai Alami Kemunduran

digtara.com – Bank Dunia menyatakan keprihatinannya tentang situasi kudeta militer di Myanmar usai dilakukanya pengambilalihan kekuasaan pemerintahan sipil oleh pihak militer. Kondisi itu berisiko munculkan kemunduran ekonomi dan prospek pembangunan Myanmar. Kudeta Militer, Ekonomi Myanmar Dinilai Mulai Alami Kemunduran
Baca Juga:
Dilansir dari Channel News Asia, pada Selasa 2 Februari 2021, dijelaskan bahwa Bank Dunia sangat prihatin akan keselamatan dan keamanan masyarakat Myanmar, termasuk kepada sejumlah staf bank dunia di negara tersebut.
Hal itu menyusul upaya paksa pihak militer Myanmar menguasai pemerintahan dengan menutup sejumlah jalur komunikasi baik di dalam negeri maupun komunikasi ke dunia luar.
Seperti diketahui, militer Myanmar menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada Panglima Militer Jenderal Min Aung Hlaing dan memberlakukan keadaan darurat selama setahun, dengan alasan menanggapi hasil pemilu yang dinilai banyak alami kecurangan.
Langkah tersebut kemudian memicu kecaman dari para pemimpin dunia dan ancaman sanksi baru oleh pemerintah AS, dan menambah pertanyaan tentang prospek satu juta pengungsi Rohingya.
Bank Dunia mengatakan telah menjadi mitra yang berkomitmen dalam mendukung transisi Myanmar menuju demokrasi selama dekade terakhir, serta upayanya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang luas dan peningkatan inklusi sosial.
“Kami tetap berkomitmen untuk tujuan ini. Pikiran kami bersama rakyat Myanmar,” kata Bank Dunia.
Sementara itu, situs Bank Dunia mencatat komitmen pinjaman Bank Dunia ke Myanmar pada 2020 telah mencapai US$900 juta, dari sebelumnya pada 2017 mencapai US$616 juta.
Dari sejumlah upaya pembangunan tersebut, Bank Dunia mencatat ada peningkatan terukur dari kesejahteraan sosial sejak negara itu kembali terbuka pada 2011. Di mana angka kemiskinan turun menjadi 25 persen pada 2017 dari sebelumnya 48 persen pada 2005.
Kemudian, momentum reformasi melambat setelah pada 2016 ketika pemerintah sipil yang baru terpilih berjuang keras mendefinisikan visi ekonomi. Karena, ingin pembangunan berkelanjutan yang ambisius dan menghidupkan kembali agenda reformasi ekonominya.
Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Myanmar pada 2020 hanya mencapai 0,5 persen. Kondisi itu masih dapat terkontraksi sebesar 2,5 persen jika pandemi COVID-19 terus berkepanjangan.
[ya]Â Kudeta Militer, Ekonomi Myanmar Dinilai Mulai Alami Kemunduran
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Diimingi Gaji Besar, 141 Korban TPPO Asal Sumut Dipulangkan dari Myanmar

Cek Ranking FIFA Timnas Indonesia Usai Kalahkan Myanmar di Piala AFF 2024

Hasil Piala AFF 2024 Myanmar vs Timnas Indonesia: Menang, Garuda Masih di Bawah Vietnam

Link Live Streaming Myanmar vs Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Kabar Buruk dari Shin Tae-yong Jelang Myanmar vs Timnas Indonesia
