Bocah 10 Tahun Dicabuli 10 Orang Pria Dewasa, PKPA Sumut: Perbuatan Biadab!

digtara.com – Pusat Kajian dan Perlindungan dan Anak (PKPA) Sumatera Utara mengecam peristiwa pencabulan yang diduga dilakukan 10 orang pria dewasa terhadap bocah berumur 10 tahun di Medan.

Baca Juga:

• Kapolri Mutasi Sejumlah Perwira, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak Resmi Jabat Kapolrestabes Medan
• Truk Pengangkut Sawit Terbakar dan Meledak di Tol Belmera, Lalin Sempat Macet
• Terungkap! Pria di Medan Bunuh Kekasih Gara-Gara Sakit Hati

Hal itu dikatakan Direktur eksekutif PKPA Sumut Keumala Dewi. Menurutnya, tindakan yang dilakukan terhadap korban RA (10) yang dipaksa untuk melakukan tindakan seksual berujung penganiayaan adalah sangat keji.

“Itu perbuatan biadab dan tidak berprikemanusiaan,” ucapnya kepada digtara.com, Kamis (02/09/2021).

Keumala mengatakan, seharusnya lingkungan rumah menjadi tempat aman bagi anak. Tapi kenyataannya tidak demikian.

“Pemerintah harus memberikan perhatian khusus sampai lingkungan RT dan RW agar perlindungan anak dapat di laksanakan secara maksimal,” ucapnya lagi.

Dirinya juga mengatakan, pihak PKPA Sumut akan memantau kasus tersebut sampai tuntas. Menurutnya, harus ada tindakan tegas dari aparat kepolisian agar ada efek jera ke depannya.

“Di sisi lain, kasus ini harus diusut sampai tuntas, dan anak korban harus mendapat pemulihan dan pendampingan, karena kejadian ini akan memberikan dampak tidak hanya pada fisik anak, namun juga psikis nya,” tegasnya.

Sebelumnya PA (33) ibu korban bersama kuasa hukum Irwansyah Nasution SH menceritakan anaknya menjadi korban pencabulan di Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan.

Peristiwa itu terjadi pada Senin 23 Agustus 2021, pukul 14.00 WIB. Saat itu, pelajar kelas 3 SD tersebut hendak membeli sesuatu ke warung, di tengah jalan RA ditangkap dan dinaikkan ke mobil pick up yang ditutupi terpal.

Pada saat didalam mobil pick up itu korban dipaksa untuk melakukan tindakan tidak terpuji atau asusila, korban dipaksa untuk menghisap alat kelamin pelaku

Para pelaku dengan menggunakan penutup wajah secara bergantian mencabuli RAP. Tak hanya itu, mereka juga merekam aksi tersebut. Setelah itu korban dibawa ke tempat semula dan diturunkan dari mobil pick up.

Setelah kejadian itu, ibu korban berinisial PA mengaku RA tak seperti biasanya. Wanita tersebut curiga saat melihat anaknya murung dan menangis. Setelah dibujuk, RA baru menceritakan kasus yang dialaminya ke sang ibu.

“Malam itu saya lihat anak saya itu murung, terus saya tanya kenapa, keadaannya seperti sangat trauma. Namun saat itu, dia tak mau jawab. Lalu anak itu saya bujuk, baru lah dia cerita dicabuli oleh 10 orang,” kata PA, Rabu (1/9).

Menurut PA, anaknya juga sempat diancam para pelaku dengan menggunakan pisau agar tidak menceritakan kejadian itu kepada orang lain.

“Anak saya bilang sempat diancam para pelaku. Tangannya juga disundut rokok supaya tidak melawan,” urainya .

Kemudian PA membuat laporan ke Polrestabes Medan dengan nomor STTLP/N/1675/YAN/,2.5/ K/VIII/2021/SPKT Restabes Medan. PA berharap polisi segera menindaklanjuti laporan tersebut.  (mag-03)