Berdalih Sekolah Online, Siswa SMA N 4 Kupang Curi Handphone

digtara.com – MFTN alias Rivan (17), pelajar kelas XII SMA N 4 Kupang diamankan anggota Unit Buser Satuan Reskrim Polres Kupang Kota, Kamis (25/2/2021).

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Warga RT 002/ RW 001, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang itu ditangkap di kediamannya karena diduga mencuri handphone. Kepada polisi, ia berdalih mencuri hanphone tersebut untuk kebutuhan sekolah.

Polisi mengungkap kalau Rivan sudah berhasil mencuri tiga unit hp, satu unit hp merek samsung A10S, Samsung A01 dan vivo Y19.

Awalnya, polisi menyelidiki kasus pencurian handphone merk Vivo Y19. Tim Buser mengidentifikasi kalau handphone vivo Y19 ini dipakai oleh Rivan.

Dan Rivan pun diciduk dari kediamannya, namun ia berdalih kalau handphone tersebut sudah hilang dicuri orang pada Minggu (21/2/2021) di kediamannya.

Setelah diintrogasi, Rivan ternyata juga mencuri handphone samsung A10S. Polisi mengidentifikasi kalau handphone hasil curian nya ini berpindah tangan kepada Anis, warga di RT 25/RW 10, Kelurahan Batuplat, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Rivan mengakui kalau ia menjual handphone A10S hasil curian nya yang lain kepada Getersiana Radja Haba (48), ibu rumah tangga di RT 21/RW 07, Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Di rumahnya, Rivan ternyata juga menyimpan handphone curian lainnya, samsung A01.

Kasat Reskrim Polres Kupang Kota Iptu Hasri Manasye Jaha SH membenarkan penangkapan tersebut, Jumat (26/2/2021) di Mapolres Kupang Kota.

“Jadi tersangka melakukan pencurian Rivan melihat peluang untuk mencuri pada saat dirinya sementara lari pagi sekitar pukul 05.00 Wita.

“Ia melihat kamar kos korban terbuka dan terdapat hp yang sementara di cas kemudian dicuri,” tandasnya.

Kepada polisi ia beralasan kalau ia mencuri handphone karena sebelumnya handphone miliknya sempat hilang dan tuntutan dari pihak sekolah harus menggunakan handphone android guna melaksanakan pendidikan secara online.