Empat Orang Warga di NTT Tewas dalam Bak Penampungan Air Akibat Kekurangan Oksigen

digtara.com – Empat warga Desa Kelle, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) ditemukan tewas dalam satu bak penampung air yang belum selesai pengerjaannya. Tewas dalam Bak Penampungan Air
Baca Juga:
Mereka ditemukan pada Rabu (3/2/2021) tepatnya di pekarangan Gereja Taloitan Nekaf, Tokomuni, Dusun 3, Desa Kelle, Kecamatan Kuanfatu, Kabupaten TTS.
Korban masing-masing Marthen Tkikhau (59), Braben Abisua Tkikhau (20) yang juga seorang pelajar SMU, Gidion Jidon Finit (61) dan Yakoria Tkikhau (29). Keempatnya merupakan warga Desa Kelle.
Semri Leo (47), saksi yang juga warga desa setempat saat itu, dia dan salah seorang korban, Marthen Tkikhau, memperbaiki bak penampungan air.
Sebelum kejadian, Marthen dan Semri Leo sempat makan sirih pinang di rumah Marthen yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Baca: Tragis, Mahasiswa Korban Kecelakaan Meninggal Setelah Ditolak Beberapa Rumah Sakit di Kupang
Selang beberapa saat, datang anak dari Semri Leo,Ridwan Leo. Korban Marthen pun mengajar Semri dan Ridwan untuk melanjutkan perbaikan bak penampungan air.
Ridwan ditugaskan mencampur semen dan pasir. Sementara korban Marthen membuka tutupan bak penampung air.
Semri Leo sempat melarang korban Marthen agar tidak masuk ke dalam bak penampungan air.
Baca: Polres dan Pemkab Kupang Galakkan Kampung Tangguh
Sebagai seorang tukang, Semri Leo meyakinkan korban, bahwa sangat berbahaya masuk dalam bak yang tidak terdapat oksigen yang cukup.
Korban Marthen meminta tolong ke Semri untuk mengambil besi beton di gereja yang tak jauh dari lokasi kejadian. Besi itu sejatinya akan dipakai untuk membersihkan pipa pembuangan pada bak penampungan tersebut.
Korban Marthen Nekat
Saat Semri kembali ke bak penampungan air, ia tidak melihat Marthen. Semri pun sempat memanggil korban beberapa kali, namun korban tidak menjawab.
Semri kemudian mencari korban ke sekeliling, termasuk naik ke atas bak penampungan air. Dan ternyata menemukan korban sudah tergeletak di dalam bak penampungan.
Semri berteriak minta tolong. Selang beberapa saat datang Braben Tkikhau, dan langsung masuk ke dalam bak penampungan untuk menolong korban marthen.
Di dalam bak, Braben sempat memeluk tubuh Marthen, dan hendak mengevakuasi ke atas bak. Namun tiba-tiba Braben pingsan dalam bak penampungan air.
Semri sempat mencegah dan melarang agar jangan ada orang lagi yang masuk ke dalam bak.
Baca: Sibuk Layani Pembeli, Sepeda Motor Warga Jatim Raib di Kupang
Kemudian, Yakoria Tkikhau datang dan melihat ke dalam bak penampungan tersebut. Semri juga melarang Yakoria agar tidak masuk ke dalam bak tersebut, namun Yakoria nekat dan tak menghiraukan ucapan Semri.
Di dalam bak tersebut, Yakoria sempat memegang salah satu kaki korban Marthen, namun saat itu korban Yakoria langsung pingsan dan jatuh dalam bak.
Baca: Keroyok Bowo Hingga Tewas, 7 Anggota Geng Motor Dibekuk
Gidion Finit yang juga berada di lokasi tersebut kemudian berusaha masuk ke dalam bak penampungan untuk menyelamatkan ketiga korban yang lain.
Lagi-lagi Semri menegur dan melarang, namun Gidion tetap bersikeras dan masuk ke dalam bak tersebut.
Karena panik, Semri sempat mengikuti Gidion dan masuk dalam bak air. Namun saat hendak masuk, Semri nyaris pingsan dan ia ditarik keluar bak oleh Ridwan Leo.
Semri sempat pingsan beberapa saat.
Warga sekitar sudah mulai berdatangan hendak memberikan bantuan.
Usai siuman, Semri melihat ke dalam bak dan ternyata keempat orang korban tersebut tertidur dalam bak dan tidak bergerak lagi.
Ridwan Leo (18), mengaku kalau ia diajak ayahnya Semri Leo dan korban Marthen melanjutkan pekerjaan memperbaiki bak penampungan air.
Sebelum tewas, lanjut Ridwan, korban Gidion Finit sempat membantunya mencampur semen dan pasir.
Ketika mendengar teriakan minta tolong dari Semri maka Ridwan dan Gidion datang menghampiri dan ikut naik ke atas bak.
Baca: Simbolon Tewas Gantung Diri di Rumah Kosong di Siantar
Saat di atas bak, Ridwan sempat mencium bau semen yang sangat menyengat dan menyesakkan dada. Tanpa disadari Gidion masuk ke dalam bak berniat menolong tiga korban lainnya padahal sudah dilarang. Gidion pun mengalami nasib yang sama.
Pasca empat orang warga tewas dalam satu bak, tidak ada lagi warga yang berani masuk karena bau semen dari dalam bak tersebut sangat menyengat. Bahkan warga yang duduk di bibir bak juga nyaris pingsan mencium bau dari dalam bak berukuran panjang 6 meter, lebar 4 meter dan tinggi 2 meter ini.
Baca: Bocah 3 Tahun Tewas Tertimpa Tabung Oksigen di RSUD Rantauprapat, Polisi Sudah Periksa 7 Saksi
Diketahui kalau bak dibuat dari semen dan pada bagian atas terdapat lubang dengan ukuran 70 x 70 centimeter.
Untuk mengevakuasi jasad para korban, warga harus membobol bak penampungan air tersebut.
Dokter di Puskesmas Kuanfatu, dr Admilia Purba yang melakukan visum dan dipastikan kalau para korban meninggal karena kekurangan oksigen di dalam bak penampungan.
Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, mengamankan barang bukti serta menginterogasi para saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Empat Orang Warga di NTT Tewas dalam Bak Penampungan Air Akibat Kekurangan Oksigen

Pelajar di Kabupaten Sikka-NTT Ditemukan Tewas Diduga Tersengat Arus Listrik

Dihantam Gelombang Saat Memancing di Dermaga Sumba Timur-NTT, Warga Lampung Ditemukan Meninggal Dunia

Petani di Amfoang Utara-Kupang Ditemukan Tewas Terseret Arus

Warga TTU-NTT Tewas Tersengat Listrik

Masalah Sepele, Pria di Sumba Barat Daya Tewas Ditebas Parang
