Minggu, 28 September 2025

Anthon Sihombing Tuding Doli Tanjung Curi Suaranya di Asahan, Binjai dan Tanjungbalai

Redaksi - Rabu, 08 Mei 2019 15:43 WIB
Anthon Sihombing Tuding Doli Tanjung Curi Suaranya di Asahan, Binjai dan Tanjungbalai

digtara.com | MEDAN – Politisi senior yang juga calon anggota legislatif (caleg) Partai Golongan Karya (Golkar) untuk daerah pemilihan (dapil) Sumatera Utara-III, Anthon Sihombing, meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menunda sementara proses rekapitulasi perhitungan caleg DPR-RI untuk dapil Sumut-III, yang meliputi Kabupaten Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Siantara, Binjai, Langkat, Batubara, Asahan dan Tanjung Balai.

Baca Juga:

Permintaan itu disampaikan Anton, karena ia menemukan indikasi pencurian dan atau penggelembungan suara yang patut diduga dilakuan oleh Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Plt Ketua DPD Golkar Sumatera Utara, yang juga maju menjadi caleg DPR-RI dari dapil Sumut-III.

“Dia (Doli) belum mampu berbuat apa-apa untuk Sumut, namun demi ambisiusnya, seperti di Asahan, Tanjungbalai dan di Binjai, itu ada penggelembungan suara secara terstruktur, sistematis dan massif dilakukan oleh pihaknya,”ucap Anthon Sihombing dalam keterangan persnya, Rabu (8/5/2019).

Anton menyebutkan, kecurangan tersebut sudah ia laporkan ke Bawaslu Kabupaten Asahan. Bahkan Bawaslu sudah melakukan pemeriksaaan dan hasilnya memang terjadi penggelembungan suara oleh caleg dimaksud.

“Kemarin diambil sample lima desa di Asahan, ternyata penggelembungan suara untuk salah seorang caleg (Doli). Semua Bawaslu-nya agak pucat karena menurut saya tidak berani meneruskan sehingga dibuat surat kepada KPU Asahan, agar menunda (rekapitulasi penghitungan suara),”tukasnya.

Anthon menunjukkan dokumen bukti pencurian suara yang terjadi di dapil Sumut-III. Anthon menuding Plt Ketua DPD Golkar Sumut, Ahmad Doli Kurnia Tanjung mencuri suaranya (gie/digtara)

Politisi yang kini masih menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR-RI itu menuturkan, akibat dugaan pencurian dan penggelembungan suara itu, ia telah kehilangan suara sebanyak 5000 suara yang dia dapat dari Binjai, Langkat dan Tanjungbalai. Sedangkan di Asahan, timnya menurut Anthon mencatat terjadi penggelembungan sebanyak 1.800 suara untuk Doli

“Saya berpolitik mulai SMA belum pernah saya dapat hal-hal yang semasif ini. Saya berharap Bawaslu dapat mengambil langkah tegas karena Bawaslu itu mempunyai hak dan kewenangan untuk itu,” ujarnya.

Anton juga menegaskan, memiliki cukup banyak bukti terkait kecurangan yang diduga dilakukan Doli. Namun dia mengaku masih menunggu sikap dari penyelenggara Pemilu untuk segera menunda proses penghitungan suara

“Saya tunggu beberapa hari lagi apa yang dilakukan, karena saya yakin Bawaslu bisa memilah mana yang benar mana yang salah. Selain itu memang dalam peraturan 14 hari setelah surat itu, tapi saya minta jangan sampai selama itu. Saya masih berupaya berpoltiik yang santun dan tidak mencuri suara,” ujarnya.

Tim redaksi digtara.com sudah mencoba mengkonfirmasi tudingan Anton Sihombing itu ke Ahmad Doli Kurnia Tanjung lewat nomor ponselnya 0818887xxx. Namun Doli belum menjawab panggilan telepone maupun pesan singkat (SMS) yang dikirimkan.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru