Senin, 13 Mei 2024

Baru Sadar, Ramai-ramai Protes Harga PCR yang Mahal

- Sabtu, 14 Agustus 2021 02:20 WIB
Baru Sadar, Ramai-ramai Protes Harga PCR yang Mahal

digtara.com – Setop berbisnis dengan rakyat. Kalimat itu cukup mewakili saat membicarakan isu soal mahalnya tes PCR saat ini. Seolah baru tersadar, politikus dan banyak kalangan mulai mempermasalahkannya.

Baca Juga:

Direktorat Jenderal Pelayanan Masyarakat Kemenkes menetapkan batasan harga rapid antigen tertinggi sebesar Rp 250 ribu untuk Pulau Jawa dan Rp 275 untuk luar Jawa. Sementara itu, harga tes RT-PCR tertinggi sebesar Rp 900 ribu.

Baca: Bisnis Rapid Test dan Potensi Pemerasan Warga di Tengah Pandemi

Menurut HMI Lhokseumawe, harga itu tidak masuk akal untuk kondisi rakyat kebanyakan.

“Tes antigen Rp 250 ribu dan tes PCR Rp 900 ribu itu melangit dan tidak manusiawi. Pemerintah harusnya peka dalam kondisi pendapatan masyarakat sedang kronis. Jika mereka ada keperluan mau ke luar kota yang mendesak diwajibkan tes antigen atau PCR, namun harga tes nya sangat melangit, bahkan lebih mahal daripada ongkos bepergian. Ini sangat tidak rasional menurut kami,” kata Ketua Umum/Formatur HMI Cabang Lhokseumawe-Aceh Utara, Muhammad Fadli, dalam siaran persnya, Jumat (13/8/2021).

Suara serupa juga mengalir dari Wakil Ketua Komisi IX DPR Fraksi PKB Nihayatul Wafiroh.

Nihayatul menduga mahalnya harga tes PCR di Indonesia karena alat-alat tes PCR diimpor dari luar negeri. Menurutnya, Indonesia perlu memasifkan dalam memproduksi alat tes PCR sendiri.

“Kita bisa memberdayakan produk dalam negeri sesuai perintah Pak Jokowi kita juga menekan anggaran yang ada sehingga PCR bisa terjangkau, kita tahu masyarakat sangat keberatan,” tegas Nihayatul melansir detikcom.

“Cari alternatif lain agar harga PCR tidak mahal, ganti dengan produk dalam negeri sehingga biaya bisa ditekan,” lanjutnya.

Sementara itu, anggota Komisi IX DPR lainnya, Saleh Partaonan Daulay, mendorong agar pemerintah melakukan perbandingan dengan harga tes PCR negara lain. Satu di antaranya dengan India yang disebut-sebut harga sekali tes PCR-nya kurang dari Rp 100 ribu.

“Kalau dibandingkan, hampir mencapai 1 banding 10. Artinya, harga 1 kali PCR di Indonesia, sama dengan 10 kali di India. Kalau di Indonesia, sekali PCR sekitar Rp 900 ribu, sementara di India hanya sekitar Rp 96 ribu,” ucap Saleh.

Menurut Saleh, jika pemerintah mengupayakan agar harga PCR lebih murah, maka cakupan testing akan menjadi luas. Karena masalah harga sudah tidak menjadi kendala bagi warga.

“Selama ini, jumlah orang yang melakukan test sangat terbatas. Salah satu penyebabnya adalah harga yang terlalu tinggi. Tidak semua orang bisa menjangkau. Akibatnya, hanya orang yang betul-betul membutuhkan kelengkapan administratif yang melakukan test. Katakanlah, misalnya, orang yang bepergian lewat bandara, perlu menunjukkan hasil PCR,” kata Saleh.

Sadar Gara-gara Kesaksian Mahasiswa di India

Sebelumnya, seorang mahasiswa asal Indonesia yang berkuliah di India memberikan kesaksian atas murahnya harga tes PCR di India yang jauh dari Indonesia. Moh Agoes Aufiya yang saat ini mengenyam pendidikan S3 di Jawaharlal Nehru University, New Delhi, mengatakan harga tes PCR di India saat ini memang berkisar di angka Rp 100 ribuan dengan kurs sekitar Rp 200 per rupee.

“Ini bener. Sebagaimana pemberitaan yang baru-baru harga tes PCR di India Rp 96 ribu, di Indonesia Rp 900 ribu. Harga ini bisa saya katakan hampir di sebagian besar. Kurang-lebih sekitar seratusan ribu sekarang di India, terkhusus di ibu kota India, New Delhi,” kata Agoes.

Dilansir dari India Today, harga tes PCR di India turun dari 800 rupee atau sekitar Rp 150 ribu menjadi 500 rupee atau Rp 96 ribu berdasarkan kurs pada Kamis (13/8) lalu.

Sementara itu, di Indonesia, harga tes PCR mulai Rp 800 ribu hingga tembus jutaan rupiah dengan iming-iming hasil keluar lebih cepat. Jangka waktu untuk hasil tes PCR pun beragam. Ada yang 24 jam, namun ada pula yang harus menunggu beberapa hari.

Pemerintah melalui Kemenkes telah menetapkan tarif batas tertinggi untuk swab PCR mandiri sebesar Rp 900 ribu.

Terpaut jauhnya harga tes PCR di India dengan Indonesia ini pun disorot banyak pihak. Beberapa yang menyorot seperti pengacara kondang Hotman Paris hingga dr Tompi.

“Harga PCR atau swab harus semurah-murahnya!!! Negara harus hadir memastikan ini. Kenapa negara lain bisa lebih murah dari kita saat ini? Bukankah beli bayam 100 selalu lebih murah dari beli bayam 10. Ayolah Bisa! Mohon kendalinya Pak @Jokowi,” tulis Tompi di akun Twitternya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru