Angelina Sondakh Ungkap Sikap Orang Tua Setelah Pindah Islam

digtara.com – Mantan Puteri Indonesia, Angelina Sondakh mengungkap sikap orang tuanya setelah ia pindah agama menjadi Islam.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Angie memutuskan mualaf atau pindah agama Islam saat menikah dengan mendiang Adjie Massaid.

Sejak menjadi mualaf pada tahun 2008, ia mengaku harus hidup dengan penuh toleransi bersama ayah dan ibunya yang sampai saat ini menganut agama yang berbeda.

Dalam acara podcast para selebriti, Youtube Seleb Oncam News, Angelina Sondakh membagikan cerita bagaimana ia dan keluarga hidup dalam indahnya toleransi beragama.

“Saya mantan Putri Indonesia yang biasanya rambutnya harus indah, pake baju nggak boleh yang itu terus-terus, bagaimana pun ayah saya tuh pengagum wanita-wanita cantik. Jadi semenjak saya pulang ‘loh njie bajunya kok begitu terus?,” ungkap Angie yang dilansir Hops.id–jaringan Suara.com, Jumat (15/4/2022).

Angie juga bercerita di awal ia mengenakan hijab, sang ayah saya pernah posting foto saya tanpa kerudung lalu mendapat cacian dari warganet. Namun, dalam momen tersebut sang ayah terlihat bertoleransi untuk dihina.

Ia mengungkapkan setelah kejadian tersebut ayahnya langsung meminta maaf.

“Angie saya minta maaf sama kamu, saya nggak tau kalau udah pake kerudung terus di foto dan itu haram hukumnya untuk menunjukkan aurat,” sambung Angie dalam membagikan ceritanya.

Angie menuturkan bahwa toleransi itu benar-benar terjadi dalam keluarganya setelah ia memutuskan untuk mualaf.

Sang ayah sangat bertoleransi. Ia pun mengakui bahwa dirinya dan sang ayah kerap kali berdebat mengenai kajian muslim.

Bagi Angie saat ini ayah nya sudah melakukan toleransi di kehidupan sehari-hari terbukti dengan selalu mengingatkan sholat dan kuat untuk berpuasa.

Begitu pula dengan Angie, ia yang sampai saat ini masih tinggal bersama orang tua harus menerima perbedaan tersebut mulai dari hal-hal kecil.