Jumat, 26 April 2024

Setelah 97 Tahun, Chevron Resmi Keluar dari Bumi Lancang Kuning

- Senin, 09 Agustus 2021 02:00 WIB
Setelah 97 Tahun, Chevron Resmi Keluar dari Bumi Lancang Kuning

digtara.com – Hari ini, Senin (9/8/2021) mulai pukul 00.00 WIB, PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) resmi hengkang dari Bumi Lancang Kuning,  Riau. Perusahaan asal Amerika Serikat itu mengakhiri pengelolaan lapangan minyak bumi selama hampir satu abad di wilayah kerja Rokan (blok Rokan).

Baca Juga:

Presiden Direktur Chevron Pacific Indonesia Albert Simanjuntak mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah dalam mengelola Blok Rokan selama 97 tahun dan menjadikan wilayah itu sebagai penghasil minyak terbesar di Indonesia.

“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan baik operasional maupun kegiatan yang mendukung masyarakat selama hampir satu abad,” kata Albert dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Minggu malam.

Kini PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) resmi mengambil alih pengelolaan tambang minyak bumi tertua di bumi Lancang Kuning tersebut selama 20 tahun ke depan.

Perpindahan itu sesuai dengan amanat yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui Menteri ESDM pada tahun 2018.

Lebih lanjut, Albert menyampaikan pesan kepada para pekerja eks-CPI yang sekarang telah menjadi karyawan PHR agar mereka menjaga keahlian, kreatifitas, semangat kemitraan, kolaborasi, kinerja, dan integritas saat bekerja di organisasi baru Pertamina.

“Selalu jadikan keselamatan dan kesehatan sebagai prioritas utama. Rangkul keberagaman dan jaga semangat inklusi. Saya yakin di manapun rekan-rekan berkarya, kualitas talenta yang dilengkapi dengan nilai-nilai tersebut akan menghasilkan kinerja yang cemerlang,” ucap Albert.

Sejarah Chevron

Berdasarkan catatan sejarah, Chevron telah ada di Indonesia yang diawali kedatangan empat ahli geologi dari Standard Oil Company of California (Socal) pada 1924.

Pada 1930-an, Socal bekerja sama dengan Texaco yang akhirnya membentuk Caltex yang menjadi cikal bakal perusahaan Chevron Pasific Indonesia.

Kegiatan pencarian migas yang dilakukan sejak era Kolonial Belanda tersebut baru memberikan hasil usai penemuan lapangan Duri pada 1941, lalu disusul penemuan lapangan Minas pada 1944.

Kedua lapangan tersebut merupakan lapangan minyak terbesar dari total 115 lapangan produksi di Blok Rokan saat ini dengan luas wilayah mencapai 6.264 kilometer persen.

Blok Rokan pernah mencetak produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barel per hari pada 1973.

Rata-rata kontribusi produksi Blok Rokan selama 70 tahun terakhir sekitar 46 persen dari produk minyak bumi nasional.

Kini, Blok Rokan menjadi salah satu tumpuan Indonesia dalam mendongkrak produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi (BSCFD) pada 2030.

Bumi lancang kuning

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Termasuk Riau, Kasus Karhutla Mulai Mendominasi di Pulau Sumatera

Termasuk Riau, Kasus Karhutla Mulai Mendominasi di Pulau Sumatera

Sepanjang Januari-Februari, 19 Hektare Lebih Lahan di Riau Terbakar

Sepanjang Januari-Februari, 19 Hektare Lebih Lahan di Riau Terbakar

Begini Penjelasan BBKSDA Riau Terkait Insiden Balita di Siak Diserang Harimau

Begini Penjelasan BBKSDA Riau Terkait Insiden Balita di Siak Diserang Harimau

Jalan Lintas Tengah di Bukit Betabuh Kuansing Riau Longsor Parah

Jalan Lintas Tengah di Bukit Betabuh Kuansing Riau Longsor Parah

Banjir-Longsor di Limapuluh Kota Sumbar: Jalan Putus Total, Basarnas Kirim Bantuan

Banjir-Longsor di Limapuluh Kota Sumbar: Jalan Putus Total, Basarnas Kirim Bantuan

Korban Tewas Tertimbun Longsor di Jalan Lintas Sumbar-Riau Ternyata Pengendara Sedang Melintas

Korban Tewas Tertimbun Longsor di Jalan Lintas Sumbar-Riau Ternyata Pengendara Sedang Melintas

Komentar
Berita Terbaru