Sumut Lepas 25 Jenis Komoditi Ekspor Senilai Rp.86,3 Miliar ke 21 Negara

digtara.com – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan melepas ekspor 25 jenis komoditas pertanian asal Sumatera Utara ke 21 negara tujuan. Volume ekspor ke 25 komoditi itu mencapai 3,6 ribu ton dengan nilai Rp. 86,3 miliar.
Baca Juga:
Tidak hanya Asia negara tujuan ekspor komoditi itu juga meliputi negara-negara di benua Amerika, dan Eropa juga di Timur Tengah.
“Produksi berlimpah, pasar global terbuka. Dan sektor pertanian di Sumut terus bekerja dan alhamdulilah mampu ekspor,” kata Kepala Karantina Pertanian Belawan , Hasrul saat melepas ekspor produk pertanian dari 9 pintu utama secara daring bersama Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) di Pelabuhan Belawan, Sumut, Jumat (30/4/2020).
Menurut Hasrul, hal ini patut disyukuri mengingat dalam semua kondisi serba terbatas akibat wabah pandemi Covid-19, seluruh sektor pertanian di Sumut tetap bekerja bahu membahu untuk penuhi pasokan pangan dan bahkan dapat ekspor.
MEMENUHI SYARAT
Ia juga menyebutkan, komoditas berkualitas ekspor ini telah dilakukan pemeriksaan karantina sehingga dipastikan memenuhi persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari negara tujuan. Pihaknya memberikan sertifikat kesehatan Pyhtosanitary Certificate(PC) untuk komoditas tumbuhan yang dilepas hari ini.
“Kami pastikan komoditas ini sehat, aman dan telah memenuhi persyaratan teknis negara mitra dagang,” ungkapnya.
25 komoditas asal sub sektor perkebunan, hortikultura, tanaman pangan dan peternakan yang pelepasannya disaksikan langsung melalui layar daring oleh Mentan, Syahrul Yasin Limpo adalah ampas sawit, kopi, nipah, keladi, durian, ubi dan lainnya. Sementara 3 komoditas non pertanian dan disertifikasi karantina pertanian yang juga turut dilepas adalah kayu olahan, getah pinus dan kemenyan.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang menggelar pelepasan ekspor pertanian secara serentak dari 9 pintu utama baik bandar udara dan pelabuhan laut secara daring mengapresiasi kinerja sektor agrobisnis.
Selain karantina…
Selain Karantina Pertanian Belawan, pelepasan ekspor juga dilakukan Karantina Pertanian Tanjung Priok, Soekarno Hatta, Makassar, Surabaya, Medan, Denpasar, Lampung, dan Semarang. Dengan total ragam produk 166 jenis sebanyak 28 ribu ton dengannilai ekspor mencapai Rp. 753,6 milyar ke 43 negara tujuan.
MENJAGA PASOKAN PANGAN
Mentan berpesan agar semangat belerja keras ini terus dipertahankan mengingat ada tugas penting yakni menjaga pasokan pangan bagi seluruh masyarakat.
Mentan juga mengingatkan, dalam kondisi wabah saat ini, ada 11 bahan pangan pokok yang diawasi dan dikendalikan, khususnya ketersediaan pasokannya.
Sementara untuk komoditas pertanian seperti sub sektor perkebunan dan sektor lain yang berlimpah jumlahnya didorong untuk diekspor. Selain untuk memberikan nilai tambah bagi petani juga untuk membantu devisa negara ditengah kondisi ekonomi yang melamban, jelas Mentan.
Pada saat yang bersamaan, dilakukan integrasi aplikasi peta potensi ekspor produk pertanian atau Indonesia Map of Agriculture Export (IMACE) milik Badan Karantina Pertanian (Barantan) dengan pasar digital global lewat platform IndonesianHub.
Melalui integrasi di hub ekspor untuk seluruh produk Indonesia yang akan diluncurkan bulan Juni 2020 ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja ekspor melalui pertumbuhan pelaku bisnis digital baru atau start up dan memperluas akses pasar.
“Paradigma digital menjadi penting. You do digital or you die. Ini kita bangun juga pertanian agar pertanian menjadi maju, mandiri dan modern,” pungkas SYL.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=xCgDg1HWWYw
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
