Harga Emas Berjangka Masih Menguat
Digtara.com | JAKARTA – Pada perdagangan Selasa (30/7/2019) pukul 7.13 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2019 di Commodity Exchange naik 0,26% ke USR 1.437 per ons troi ketimbang hari sebelumnya.
Baca Juga:
Harga emas berjangka masih menguat pada pagi ini meski harga emas spot tertekan jelang pertemuan Federal Reserve.
Sementara, harga emas spot pagi ini justru turun 0,13% ke US$ 1.424,69 per ons troi. Kemarin, harga emas spot naik 0,55% ketimbang harga akhir pekan.
“Pasar emas jelas berada dalam posisi tahan menunggu komentar The Fed pada hari Rabu. Pasar telah menghitung penurunan 25 basis point. Tapi, pertanyaan pada esok hari adalah, apa yang akan terjadi selanjutnya,” kata David Meger, director of metals trading High Ridge Futures kepada Reuters.
Sedangkan, produk futures Federal menunjukkan bahwa para trader melihat 77% peluang pemangkasan suku bunga 25 basis point pada pertemuan yang berlangsung hari ini hingga esok, 30-31 Juli.
“Banyak yang menunggu komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dalam konferensi pers nanti. Jika dia tidak menyebut siklus penurunan suku bunga makan harga emas akan tertekan. Ini tidak akan menjadi pembalikan tren, tapi peluang beli yang menarik,” kata analis Commerzbank dalam catatan yang dikutip Reuters.
Lalu, Indeks dolar sudah bergerak di atas level 98 sejak Jumat lalu. Pagi ini, indeks dolar berada di 98,10, menguat dalam delapan hari perdagangan berturut-turut. Penguatan dollar bisa menyebabkan harga emas tertekan makin dalam.
“Dolar merangkak naik dalam dua pekan terakhir. Ini tidak menyebabkan koreksi signifikan, tapi menimbulkan jeda pada perdagangan emas,” imbuh Meger.
Menurut Analis Senior OANDA Craig Erlam mengatakan, posisi US$ 1.400 akan menjadi support kunci harga emas, dengan support selanjutnya pada US$ 1.380.
“Emas masih dalam posisi bulls, tapi jika level tersebut tembus, bullish emas bisa cepat berakhir,” kata Erlam.