Ekplorasi PLTP Sipoholon Ria-Ria Mulai Ditawarkan Tahun Ini
digtara.com | JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menawarkan wilayah penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (WPSPE) Sipoholon Ria-Ria kepada para investor.
Baca Juga:
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dengan sumber daya sebesar 60 Megawatt (MW) yang berlokasi di Kecamatan Sipoholon dan Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara itu, ditawarkan bersama dua WPSPE lainnya, yakni WPSPE Pentadio di Gorontalo dengan sumber daya sebesar 25 MW dan WPSPE Lokop di Aceh dengan sumber daya sebesar 41 MW.
Secara total, ketiga WPSPE itu memiliki sumber daya sebesar 126 MW dan ditargetkan beroperasi di rentang waktu 2024-2028 mendatang.
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari, mengatakan pihaknya telah melakukan penawaran delapan WPSPE pada 2018 dan pada awal 2019 sebanyak tiga WSPE. Adapun delapan WPSPE yang ditawarkan pada 2018 memiliki rencana pengembangan total 510 MW dan pada 2019 memiliki total 80 MW.
“Ada tiga WPSPE yang tersisa dan belum ditawarkan. Biasanya akan ditawarkan kalau ada yang berminat,” katanya seperti dilansir BISNIS, Rabu (24/7/2019).
Menurutnya, masing-masing perusahaan yang berniat mengambil penawaran WPSPE tersebut memiliki waktu selama tiga tahun untuk menyelesaikan eksplorasi. Setelah eksplorasi dilakukan, perusahaan harus memberikan laporan untuk selanjutnya WPSPE menjadi wilayah kerja panas bumi (WKP) yang siap dilelang.
Selain melelang WPSPE, pada tahun ini Kementerian ESDM juga berencana melelang lima WKP dengan total rencana pengembangan 175 MW.
Lima lelang tersebut yakni WKP Lainea di Sulawesi Tenggara dengan sumber daya 66 MW dan rencana pengembangan 20 MW, WKP Sembalun di NTB dengan rencana pengembangan 20 MW dari sumber daya 100 MW.
Lalu WKP Telaga Ranu di Maluku Utara dengan rencana pengembangan 5 MW dari sumber daya 72 MW, WKP Gunung Wilis di Jawa Timur dengan rencana pengembangan 20 MW dari sumber daya 50 MW, dan WKP Gunung Galunggung di Jawa Barat dengan rencana pengembangan 110 MW dari sumber data 289 MW.
Sementara itu, penugasan pengembangan WKP Kotamobagu di Sulawesi Utara dengan rencana 80 MW dari sumber daya 185 MW telah diberikan kepada PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
[BIS/AS]