Inflasi Bakal Memberi Sentimen Laju Rupiah

digtara.com | JAKARTA – Awal pekan ini, sentimen eksternal tetap mempengaruhi pergerakan rupiah. Tetapi, data inflasi akan turut memberi sentimen laju rupiah.
Baca Juga:
Pada perdagangan akhir pekan lalu, rupiah ditutup stagnan di Rp 14.242 per dollar Amerika Serikat. Sepanjang sepekan, mata uang garuda melemah 0,55%.
Analis Monex Investondo Fitures, Ahmad Yudiawan mengatakan, kelanjutan negosiasi dagang AS dan China akan mempengaruhi mata uang. Sementara pertemuan kedua negara ini rampung akhir pekan lalu, investor menunggu sampai ada penandatanganan perjanjian. Kesepakatan diperkirakan terjadi akhir April, tetapi bisa hingga Juni jika proses lebih lama.
Tetapi, Fikri C Permana, ekonom Pefindo, melihat, belum ada sentimen besar yang mendorong rupiah hari ini. Tetapi, pasar akan memperhatikan hasil data inflasi yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini.
Menurut Fikri, inflasi Maret masih akan terjaga di level 2,9%. “Jika benar inflasi masih terjaga, rupiah masih akan bergerak stabil,” kata dia.
Proyeksi Fikri, rupiah hari ini akan bergerak stabil di kisaran Rp 14.200 per dollar AS hingga Rp 14.300 per dollar AS.
Sedangkan Ahmad memperkirakan, pelaku pasar masih menghindari aset berisiko pada pekan ini. Ramalan dia, rupiah di kisaran Rp 14.000–Rp 14.380 per dollar AS.

Rupiah Diperkirakan Bergerak di Rentang Sempit Rp16.280–Rp16.330 Hari Ini

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Senin 21 Juli 2025: Waspadai Pelemahan di Tengah Ketidakpastian Global

IHSG Masih Menguat ke Level 7.100 pada Rabu, Tapi Waspada Potensi Koreksi

Dolar AS Melemah, Pasar Fokus pada Arah Suku Bunga The Fed dan Kebijakan Fiskal

Rupiah Menguat Tajam, Dolar AS Melemah, Akibat Kebijakan Trump?
