Data Ekonomi Terbaru Memicu Dolar AS Menguat

digtara.com | JAKARTA – Pada Jumat (29/3/2019) Kurs dolar AS memperpanjang penguatan terhadap sekeranjang mata utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena para pelaku pasar mempertimbangkan sejumlah data ekonomi terbaru.
Baca Juga:
Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal keempat 2018 direvisi turun ke tingkat tahunan 2,2%, dari yang sebelumnya dilaporkan 2,6%, kata Departemen Perdagangan AS dilansir dari Antaranerws.
Laju pertumbuhan yang lambat terjadi terutama karena pengeluaran konsumsi pribadi, pengeluaran pemerintah negara bagian dan pemerintah daerah, serta investasi tetap nonresidensial direvisi turun, kata departemen.
Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 23 Maret, klaim pengangguran awal AS, ukuran kasar untuk pemutusan hubungan kerja (PHK), mencapai 211.000, turun 5.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,44% menjadi 97,2026 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh menjadi USD1,1227 dari USD1,1263 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,3058 dari USD1,3263 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7077 dari USD0,7086.
Dolar AS dibeli 110,58 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,38 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9954 franc Swiss dari 0,9949 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3440 dolar Kanada dari 1,3402 dolar Kanada.

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Senin 21 Juli 2025: Waspadai Pelemahan di Tengah Ketidakpastian Global

IHSG Masih Menguat ke Level 7.100 pada Rabu, Tapi Waspada Potensi Koreksi

Dolar AS Melemah, Pasar Fokus pada Arah Suku Bunga The Fed dan Kebijakan Fiskal

Rupiah Menguat Tajam, Dolar AS Melemah, Akibat Kebijakan Trump?

Prediksi Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Hari Ini Selasa 29 April 2025
