Saham Boeing Anjlok, Wall Street Berakhir Menguat

digtara.com | JAKARTA – Wall Street ditutup menguat pada perdagangan 11 Maret 2019. Bursa saham Amerika Serikat (AS) tetap berakhir di zona hijau meskipun investor mengamati kinerja saham Boeing dan maskapai besar lainnya setelah jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Melansir Xinhua, Selasa (12/3/2019), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 200,64 poin atau 0,79%, menjadi berakhir di 25.650,88 poin. Indeks S&P 500 meningkat 40,23 poin atau 1,47%, menjadi ditutup di 2.783,30 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 149,92 poin atau 2,02%, menjadi berakhir di 7.558,06 poin.

Saham Boeing turun lebih dari 9% pada pembukaan perdagangan dan harga sahamnya jatuh 5,33% menjadi ditutup pada USD400,01 per saham, setelah sempat anjlok sekitar 13% untuk penurunan intraday terbesar sejak 17 September 2001.

Ethiopian Airlines mengkonfirmasi bahwa Boeing 737 MAX 8 jatuh tak lama setelah lepas landas dari ibukota Ethiopia, Addis Ababa. Kecelakaan tersebut menewaskan semua 157 orang.

Ini adalah kedua kalinya dalam setengah tahun terakhir, pesawat terlaris Boeing mengalami kecelakaan fatal. Pada Oktober, sebuah pesawat Lion Air jatuh ke laut dan menewaskan 189 orang di dalamnya.

Kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 itu tampak hanya sedikit berpengaruh terhadap maskapai besar lainnya, karena saham Delta Air Lines dan American Airlines masing-masing ditutup naik 3,09% dan 0,44%, meski sebelumnya sempat turun namun berubah ke zona positif.[win]