Sentimen Positif Bakal Angkat Rupiah
digtara.com | JAKARTA – Berdasarkan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang berada di bawah proyeksi menjadi angin segar bagi rupiah di awal pekan ini.
Baca Juga:
Pada Jumat 1 Maret 2019, kurs spot rupiah turun 0,36% menjadi Rp 14.120 per dollar AS. Sementara, kurs tengah rupiah Bank Indonesia melemah 0,35% menjadi Rp 14.111 per dollar AS.
Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, mengatakan, indeks manufaktur AS yang dirilis akhir pekan lalu cuma mencapai 54,2. Angka ini masih di bawah konsesus para analis yang sebelumnya melihat potensi indeks manufaktur bisa mencapai level 55,6. Hal ini berpotensi menekan the greenback pekan ini.
Namun, Direktur Utama Garuda Berjangka Ibrahim melihat, peluang rupiah bergerak melemah tetap terbuka. Ini terjadi karena perundingan dagang antara AS dan China kembali memanas.
Hal ini cukup membuat pelaku pasar khawatir akan kelanjutan perundingan tersebut. “Risiko ini membuat pelaku pasar berpikir ulang mengoleksi rupiah,” kata Ibrahim.
Karena itu, Ibrahim memprediksi, mata uang Garuda akan bergerak di kisaran Rp 14.070–Rp 14.150 per dollar AS. Sedangkan Josua menghitung, rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.075–Rp 14.175 per dollar AS.[w1n]
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya
Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur