Perangi Sampah Plastik, Sekda Sumut: Jangan Malu Pakai Daun Pisang

digtara.com – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Sabrina, mengajak masyarakat Sumatera Utara untuk kembali menggunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan.
Baca Juga:
Hal itu dikatakan Sabrina seperti dilansir Antara, Kamis (15/10/2020) sore.
Menurut Sabrina, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah plastik cukup besar di dunia. Untuk itu perlu gerakan pengurangan penggunaan plastik atau bahan yang tidak hancur dalam kurun waktu yang sangat lama ini.
“Jangan malu menggunakan daun pisang sebagai pengganti plastik,â€sebutnya.
Sabrina lebih lanjut mengatakan, perang terhadap sampah plastik kini merupakan kampanye dunia internasional. Sebagai bagian dari warga dunia, lanjutnya, Indonesia pun harus melaksanakan kampanye tersebut secara nasional.
Namun program tersebut tidak akan berjalan tanpa peran Pemerintah Kabupaten/Kota, dimana perwujudannya ada di tingkat daerah. Karena itu, dirinya berharap program pembersihan sampah di DAS Sungai Aek Tapa tersebut, tidak sebatas perayaan belaka, tetapi berlanjut dengan kegiatan bermanfaat lainnya dalam mewujudkan lingkungan asri dan bersih. “Terima kasih karena pemuda telah memeloporinya hari ini, agar juga diikuti,†sebut Sabrina.
LAUT JUGA TERCEMAR PLASTIK
Selain itu, Sabrina juga menyebutkan, bahwa Indonesia adalah negara kedua terbesar menghasilkan sampah plastik. Bahkan ikan di laut juga bisa tercemar dan bukan tidak mungkin banyak yang dikonsumsi masyarakat. Apalagi bahan ini bisa bertahan 100 tahun.
“Jadi mari kurangi menggunakan produk berbahan plastik. Mulai dari diri sendiri, di rumah, dimana pun kita. Supaya besok yang kita pakai, bungkus daun pisanglah makanan kita. Itu keren. Jangan malu,†sebutnya.
Sebagai perwujudannya, Sabrina menyarankan agar masyarakat menggalakkan tanam pohon pisang di pinggiran sungai atau pematang sawah. Selain menghasilkan daun sebagai pembungkus, juga berfungsi tumpang sari atau bermanfaat bagi tanaman lain seperti kacang-kacangan, karena mengandung pupuk alami.
“Kita harus juara, tetapi jangan juara pencemaran. Karena itu saya apresiasi peringatan Hari Sumpah Pemuda ini dengan peduli lingkungan. Jangan juga sudah dibersihkan, dikotori lagi ya!. Satu sampah yang kita simpan dan buang di tempatnya, itu akan dipantau Tuhan Yang Maha Kuasa,†jelas Sekdaprov.
Sekdaprov juga berpesan, agar setiap pelaksanaan kegiatan seperti di lapangan, semua orang tidak membiarkan sampah berserakan. Bagaimana sampah yang ada, dikutip dan ditanggungjawabi masing-masing individu.
“Saya ingin melihat itu. Jadi habis acara, jangan ‘menyampah’. Saya yakin tak ada sampah berserakan setelah acara selesai,†tegasnya.
[AS]

Kumpulan Twibbon Sumpah Pemuda 2024 Terbaru, Desain Keren Cocok untuk Status Medsos

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
