Pendam I BB Gelar Diskusi Jurnalistik dan Trend Digital
digtara.com – Pendam I Bukit Barisan (BB) menggelar diskusi jurnalistik dan trend digital di ruangan Media Center, Kodam. Diskusi ini bertujuan untuk menganalisa arah penggunaan atau trend pengguna.
Baca Juga:
Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Hassanuddin melalui Kapendam Kolonel Inf Donald Ericson mengatakan, diskusi ini sangat penting dilakukan, mengingat perkembangan media sosial dan jurnalistik yang begitu pesat.
Sebagai institusi negara, TNI sangat berkentingan untuk menjaga negara indonesia. “Perang sekarang ini kan bukan seperti dulu, pakai senjata atau alat berat. Sekarang ini perang dunia maya, idiologi bahkan pemikiran,” ucapnya.
Lanjut Donald, untuk mengantisipasi penggunaan media sosial dan jurnalistik kearah negatif, perlu untuk mendalaminya.
Selain itu, Donald juga menekankan kepada anggotanya khusus Pendam, untuk menjadikan media jurnalistik dan media sosial sebagai penyampai pesan kebaikan. “Juga buat sosialisasi kegiatan TNI, khususnya Kodam I BB,” katanya.
Dalam diskusi ini menghadirkan Irwansyah Putra Nasution dari digtara.com, Oky Irawan penggiat fotografi dan desain grafis dari inti-grafika.com , Kodrat Al Qadri fotografer dan Emo senior fotografer
Penggiat fotografi dan Desain Grafis, Oky Irawan dalam paparannya menyatakan sangat penting menentukan anggle atau sudut pandang dalam mengambil atau menyajikan moment tertentu.
Anggle akan mempengaruhi arah dan pikiran pembaca. “Foto itu bercerita. Anggle yang disajikan ke publik akan sangat mempengaruhi arah berpikirnya,” ungkapnya.
Narasumber lainnya, irwansyah Putra Nasution menjelaskan pentingnya penggunaan media jurnalistik dan media sosial. Salah satunya sebagai alat sosialisasi kegiatan atau program kepada publik.
“Pikiran pembaca (masyarakat) sangat dipengaruhi terhadap apa yang dibaca dan dilihatnya. Kalau bacaannya penuh kebencian, maka orang tersebut akan terbentuk untuk membenci apa yang dilihatnya,” ujarnya.
Namun, lanjut Irwansyah yang biasa disapa Ibey, penyajian informasi kepada publik juga harus sesuai data dan fakta, dengan melengkapi 5 W 1 H, agar pembaca tidak terjebak dalam informasi hoak, tutupnya.
Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah Dukung Penuh Langkah PBNU dalam Merespon Pemberitaan Trans7 yang Dinilai Mencoreng Martabat Pesantren
Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi
Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan
Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional
Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan