KM Sirimau Bawa 784 Penumpang Kandas, Polres Flotim Siaga
digtara.com – Kapal Motor (KM) Sirimau milik PT Pelni kandas dan menabrak karang di Perairan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di perairan Desa Palilolon, Selasa (17/5/2022). Peristiwa itu menjadi perhatian pihak syahbandar dan aparat kepolisian.
Baca Juga:
“Benar kapal KM Sirimau kandas di ujung Lewoleba. Kami siaga. Jika dibutuhkan kami segera meluncur memberikan bantuan,” ujar Waka Polres Flores Timur (Flotim), Kompol Yance Seran saat dikonfirmasi Selasa (17/5/2022) malam.
Pihaknya langsung berkoordinasi dengan kepala syahbandar Larantuka untuk bantuan dan antisipasi.
KM Gandha Nusantara 14 pun disiagakan dan segera diberangkatkan untuk menyuplai bahan bakar minyak (BBM) ke KM Sirimau.
“Ada KM Gandha Nusantara 14 yang menyuplai BBM untuk digunakan mengevakuasi kapal Sirimau yang karam/kandas di belakang Tanjung,” tandas mantan Kabag Ops Polres Belu ini.
Rencana pukul 22.00 wita, KM Gandha nusantara 14 berangkat menuju lokasi. “Kapal penyuplai BBM akan merapat saat air sudah pasang,” tambahnya.
Ia juga memastikan kondisi penumpang dan ABK serta keadaan kapal aman.
Petugas Pelni pun memastikan ke KPPP Laut Lewoleba dan Larantuka bahwa penumpang beserta kru kapal dalam keadaan aman.
Kades Waiwuring juga memastikan situasi di daratan Waiwuring terpantau aman.
Kandas dan Tabrak Karang
Kapal Motor (KM) Sirimau milik PT Pelni kandas, kemudian menabrak karang di perairan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di perairan Desa Palilolon, Selasa (17/5/2022).
Kepala Syahbandar Lewoleba, Abdul Syukur Muklis kepada wartawan menjelaskan, kapal tersebut kandas di perairan Ile Ape.
“Ia kapal itu kandas di perairan Ile Ape, Tanjung di sekitar Desa Pailolon,” ujarnya, Selasa (17/5/2022) malam.
Menurut Abdul Syukur Muklis, informasi kandasnya salah satu kapal penumpang milik PT Pelni itu, dia terima dari awak kapal Sirimau.
Dia juga mengakui sudah mendapat laporan dari PT Pelni Cabang Lewoleba, sesaat setelah kejadian tersebut.
“Benar kita sudah terima koordinasi dari pihak Pelni,” ujarnya.
Kandasnya KM Sirimau ini disebabkan karena surutnya air laut disekitar perairan Palilolon, yang menjadi jalur lalulintas semua kapal Pelni.
“Karena air laut surut jauh makanya kandas,” ungkap Abdul Syukur Muklis.
Ia menginformasikan, KM Sirimau sandar di Pelabuhan Laut Lewoleba pada Selasa siang (17/5/2022) pukul 13.00 Wita.
Setelah selesai melakukan bongkar muat barang dan penumpang di pelabuhan embarkasi Lewoleba, Kabupaten Lembata, kapal yang membawa 784 penumpang itu berlayar menuju pelabuhan laut Maumere, Kabupaten Sikka.
Namun karena rutenya harus melalui jalur di wilayah Tanjung-Palilolon, kapal ini pun harus menabrak karang dan kandas.
“Itu daerah dangkal, apalagi saat musim air laut surut seperti sekarang. Sekitar pukul 14.31 Wita dikabarkan kandas,” sambungnya.
Kepala Syahbandar Lewoleba juga sudah memerintahkan KM Ganda Nusantara, kapal milik Pemda Lembata untuk menuntun olah gerak dari KM Sirimau.
Ia pun menuturkan, saat ini Kapten Kapal dan para awak kapal masih menunggu sampai air laut pasang agar kapal bisa keluar dari perairan itu.
“Pukul 22.00 Wita air pasang baru bisa olah gerak,” tuturnya.
Pihak Syahbandar juga belum bisa memastikan apakah ada kerusakan akibat kandasnya KM Sirimau, termasuk keselamatan para penumpang.
“Setelah dari Lewoleba ke Maumere baru ke Makassar, dengan jumlah ABK sebanyak 55 orang,” tutup Abdul Syukur Muklis. (imanuel lodja)