Rabu, 03 Desember 2025

Hindari Ancaman Inflasi Jelang Naturu, Sarif Kakung Minta Pemda Fokus Waspadai Harga Pangan

Waspadai Inflasi Jelang Nataru
Ahsan Fauzi - Rabu, 03 Desember 2025 17:18 WIB
Hindari Ancaman Inflasi Jelang Naturu, Sarif Kakung Minta Pemda Fokus Waspadai Harga Pangan
Foto dok.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah

digtara.com - Pemerintah provinsi Jawa Tengah diminta mewaspadai ancaman inflasi menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, dalam periode ini, tingkat konsumsi masyarakat diperkirakan meningkat.

Baca Juga:

"Sehingga diperlukan berbagai upaya untuk memastikan stok dan harga komoditas pangan tetap terkendali," ungkap Sarif Abdillah, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga:

Atas dasar itu, Sarif meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mewaspadai kenaikan harga pangan, khususnya komoditas primer yang berpotensi memicu inflasi.

"Harus lebih cermat memantau harga beberapa komoditas, serta tak kalah penting tentunya memantau distribusi komoditas bahan pokok," jelas pria yang akrab disapa Kakung ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng mencatat, pada November 2025 inflasi _Year on Year_ (y-on-y) Provinsi Jawa Tengah sebesar 2,79%. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Semarang sebesar 2,92%.

Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sepuluh kelompok pengeluaran, di mana tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,26%.

"Artinya, semua harus hati-hati, bahwa makanan minuman menyumbang andil kenaikan inflasi cukup signifikan," sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Baca Juga:

Kakung menekankan, penguatan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi sangat krusial menjelang periode libur akhir tahun. Sebab, beberapa komoditas, terutama pangan dan transportasi berpotensi mengalami lonjakan harga.

"Pemerintah daerah bersama TPID perlu terus menyiapkan langkah antisipatif, khususnya untuk mengendalikan potensi kenaikan harga pada komoditas pangan dan angkutan, yang kerap meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru," katanya.

Pemerintah daerah, lanjut Kakung, juga perlu mendorong peran aktif BUMD dalam memperkuat ketersediaan dan distribusi komoditas strategis, serta menindaklanjuti kerja sama antar daerah (KAD) guna memperkuat rantai pasok antarwilayah.

Saat Nataru, kata Sarif, lonjakan perjalanan wisata, hingga kenaikan pemesanan penginapan dan transportasi menjadi faktor musiman yang berpotensi mendorong kenaikan harga.

"Karena itu, pengendalian inflasi dan stabilitas harga menjadi fokus agar masyarakat dapat menyambut libur akhir tahun dengan nyaman," tegasnya. (San).

Baca Juga:

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru