Rabu, 03 Desember 2025

Sarif Kakung: Relokasi Tidak Lagi Menjadi Pilihan, Namun Menjadi Keharusan Bagi Warga Terdampak Tanah Longsor

DPRD Jateng Minta Relokasi Warga Terdampak Longsor
Ahsan Fauzi - Kamis, 27 November 2025 00:12 WIB
Sarif Kakung: Relokasi Tidak Lagi Menjadi Pilihan, Namun Menjadi Keharusan Bagi Warga Terdampak Tanah Longsor
Foto dok.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah

digtara.com - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah meminta kepada Pemerintah untuk terus mematangkan upaya relokasi warga terdampak korban longsor di Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara.Menurut Sarif, relokasi tidak lagi menjadi pilihan, namun menjadi keharusan bagi warga di wilayah terdampak.

Baca Juga:

"Relokasi memang satu-satunya jalan yang bisa dilakukan untuk menghilangkan potensi jatuhnya korban di masa depan," ungkapnya, Rabu (25/11/2025).

Atas dasar itu, katanya, pemerintah harus memastikan bahwa lokasi baru memenuhi beberapa syarat, seperti kemudahan akses, bebas ancaman tanah banjir dan tanah longsor, serta memperhatikan mata pencaharian para korban.

"Persiapan lahan relokasi ini memang menjadi hal pertama yang diperhatikan," sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Baca Juga:

Kakung, sapaan akrab Sarif, menegaskan, lahan tempat relokasi tentu harus dipastikan keamanannya. Pemerintah daerah bisa berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti Badan Geologi untuk mengkaji mengapa longsor terjadi, dan mengkaji juga kawasan yang akan dijadikan lahan relokasi.

"Kajian cepat ini untuk memahami potensi bahaya longsor," jelas Kakung.Musibah tanah longsor di Desa Cibeunying, Majenang, Cilacap menelan korban meninggal sebanyak 21 jiwa, dan dua orang dinyatakan hilang.

Adapun korban meninggal dalam musibah tanah longsor Dusun Situkung, Pandanarum, Banjarnegara sebanyak 17 jiwa, dan 11 korban lainnya ditetapkan hilang. Operasi pencarian korban di dua derah itu sudah ditutup sesuai standar operasi yang ditentukan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 269 keluarga terdampak bencana tanah longsor di Majenang. Mereka masuk dalam daftar pemindahan tempat tinggal atau relokasi.

Sementara berdasarkan pendataan BPBD Banjarnegara, jumlah pengungsi korban longsor Dusun Situkung mencapai 931 orang.

Baca Juga:

Kakung tak menampik, relokasi penduduk memang sulit, namun perlu dilakukan demi keselamatan nyawa.

"Jika sebuah permukiman berada di area yang sangat rawan longsor, maka perlu dipertimbangkan relokasi penduduk secara terencana. Relokasi bukanlah solusi mudah, tetapi demi keselamatan warga, ini bisa menjadi langkah wajib," kata legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini.

Kakung juga meminta pemerintah daerah bersama masyarakat kini fokus pada upaya pemulihan pasca bencana serta langkah-langkah antisipatif guna mencegah terjadinya musibah serupa.

"Langkah ini bisa dilakukan dengan penyiapan lahan untuk pembangunan hunian sementara, agar proses relokasi berjalan lancar dan memenuhi kebutuhan para korban secara optimal," terangnya.

Dia berharap agar proses pembangunan dapat dilakukan secepatnya demi memberikan tempat tinggal yang layak bagi para penyintas bencana. Pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat bisa saling sinergi untuk memenuhi kebutuhan anggaran.

Kakung mengingatkan, sejumlah musibah itu harus menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana yang lebih baik di masa mendatang.

Baca Juga:

Pemerintah daerah bersama BNPB dan instansi terkait harus melakukan pemetaan kawasan rawan longsor, memperkuat struktur tanah yang labil, dan mengembangkan sistem peringatan dini.

"Kita butuh investasi mitigasi yang nyata agar tragedi serupa tak terus terulang," pungkasnya. (San).

Baca Juga:

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru