Rabu, 22 Oktober 2025

Awali Rangkaian HSN 2025, PCNU Kota Semarang Ziarahi Makam Syuhada dan Pendiri NU

Ziarah ke Makam Syuhada dan Pendiri NU
Ahsan Fauzi - Sabtu, 18 Oktober 2025 07:38 WIB
Awali Rangkaian HSN 2025, PCNU Kota Semarang Ziarahi Makam Syuhada dan Pendiri NU
Foto dok
Para Kiai dan Pengurus PCNU Kota Semarang mengawali rangkaian HSN 2025 dengan ziarah ke makam KH Abdullah Sajad di komplek makam Sendangguwo Tembalang
digtara.com - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang bersama para pimpinan badan otonom dan lembaganya menggelar doa untuk para syuhada dan pendiri NU yang dimakamkan di Kota Semarang, kegiatan tersebut untuk mengawali rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) 2025 tingkat Kota Semarang.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Semarang, Dr KH Anasom mengatakan, agenda doa untuk para syuhada dan pendiri NU merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Santri 2025 dan dipusatkan di makam KH Abdullah Sajad di komplek makam Sendangguwo kecamatan Tembalang Kota Semarang. Ziarah dipimpin Rais Syuriah PCNU Kota Semarang KH Hanief Ismail Lc.

"Almarhum kiai Abdullah Sajad adalah salah satu murid Kiai Sholeh Darat Semarang yang berdakwah di wilayah Semarang bentangan timur sekaligus penggerak NU," kata Kiai Anasom disela-sela mengikuti ziarah di komplek makam Kiai Abdullah Sajad Sendangguwo Semarang, Kamis (16/10/2025).

Menurutnya, PCNU Kota Semarang menyiapkan 15 kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Santri tahun 2025. Ziarah ke makam para syuhada dan pendiri NU merupakan salah satu rangkaian kegiatan itu.
Melalui ziarah para pejuang NU, lanjutnya, diharapkan para santri dapat meneladani kegigihan, ketekunan, semangat dan ketegaran para generasi terdahulu yang tak kenal lelah dalam berjuang membela bangsa, mencerdaskan bangsa dan membesarkan NU walau ditengah-tengah kesulitan.

Dia menambahkan, pada saat menjelang berdirinya NU para kiai di Semarang berbagi tugas, ada yang berkomunikasi dengan para kiai di Surabaya, yaitu KH Ridwan Mujahid yang di kemudian hari tercatat sebagai salah satu pendiri dan pengurus PBNU angkatan pertama. Adapun beberapa yang lain, tuturnya, berkonsentrasi di lingkungannya. Makam almarhum kiai Ridwan Mujahid berada di komplek makam bukit Bergota Semarang, sedang lainnya tersebar di sejumlah makam di kota Semarang.

Terharu
Drs KH Dzikron Abdullah mewakili keluarga almarhum Kiai Abdullah Sajad, saat menyampaikan sambutan dalam acara ini merasa terharu dan berterima kasih kepada para kiai dan warga NU Kota Semarang yang menziarahi makam simbahnya.

"Saya terharu dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga NU melalui PCNU Kota Semarang yang hari ini mengajak santri-santri menziarahi makam embah saya," katanya.

Kiai Dzikron yang juga Rais Mustafadl Idaroh Aliyah (Pimpinan Pusat) Jam'iyyah Ahli Thoriqoh al-Muktabarah an-Nahdliyyah (Jatman) NU mengatakan, kiai Abdullah Sajad saat berdakwah di wilayah Semarang bentangan timur terutama di Sendangguwo menghadapi tantangan yang tidak ringan.
Menurutnya, saat itu warga masih mengamalkan ritual dan tradisi yang bertentangan dengan ajaran Islam, salah satunya pengkultusan sumber air atau sendang yang akhirnya sendang itu ditutup.

"Alhamdulillah perjuangan meluruskan aqidah melalui aktifitas dakwah membuahkan hasil, masyarakat meninggalkan tradisi-tradisi yang bertentangan dengan Islam, menjadi tugas kita untuk melanjutkan tugas dakwah itu," katanya.

Para pengurus NU, kiai dan ulama di Kota Semarang yang sudah wafat disebut namanya satu persatu sebelum dibacakan doa. (San).

Baca Juga:
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru