Rumah Terbakar di Amfoang-Kupang, Dua Balita Hangus Terbakar dan Satu Terluka
digtara.com -Rumah tinggal milik Herman Toleu (48) di Oelbanu, Desa Oelbanu, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, NTT terbakar pada Minggu (10/8/2025) malam.
Baca Juga:
- IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal
- Beri Dukungan Moril Bagi Korban TPPO, Polda NTT dan Polresta Kupang Kota Beri Pendampingan Psikologi
- Kepala Imigrasi Kupang Minta Warga Laporkan Keberadaan WNA Yang Mencurigakan ke Pihak Berwajib
Peristiwa kebakaran ini menyebabkan dua Balita berusia lima dan tiga tahun meninggal dunia dalam kondisi tubuh hangus terbakar.
Satu bocah yang berusia sembilan tahun berhasil selamat namun mengalami luka bakar pada beberapa bagian tubuh.
"Ada tiga korban dalam kebakaran rumah tinggal. Dua orang korban jiwa hangus terbakar dan yang satu (orang) selamat," ujar Kapolsek Amfoang Selatan. Iptu Chemy Toleu pada Senin (11/8/2025).
Kebakaran tidak saja melanda rumah tinggal ukuran 3x4 meter beratap seng, tetapi juga menghanguskan dapur berbentuk rumab bulat dan beratap alang-alang.
Korban meninggal dunia yakni MT (5) dan PT (3). Tubuh mereka hangus terbakar.
Sementara Helmi Patresia Toleu, bocah berusia sembilan tahun berhasil selamat dan mengalami luka bakar pada kedua tangannya.
Pada Minggu, 10 Agustus 2025 petang sekira pukul 15.00 wita, kedua orang tua korban pergi ke mamar/kebun untuk mengambil pinang.
Mereka meninggalkan ketiga korban sendirian di rumah hingga malam hari.
Sekira pukul 20.00 wita, korban Helmi Patrisia Toleu sedang bersama kedua adiknya di kamar.
Lampu pelita yang menyala mereka simpan di atas meja makan.
Namun tanpa diduga, seekor anjing masuk dan naik ke atas meja dan menjatuhkan lampu pelita tersebut.
Kemudian terjadi kebakaran. Korban Helmi keluar dari kamar dan melihat api sudah membesar.
Ia masuk kembali ke kamar dalam rumah dan mengajak kedua adiknya untuk keluar.
Namun dua korban meninggal dunia menolak keluar dari kamar, sementara api makin membesar.
Korban Helmi pun berlari keluar sekitar 50 meter untuk mencari pertolongan.
Saat itu Helmi bertemu dengan Abraham Malafu dan Yakobus Toleu dan meminta bantuan.
Abraham dan Yakobus kuatir dengan nasib dua adik Helmi karena Helmi mengaku mau kedua adiknya masih berada dalam rumah yang terbakar.
Abraham dan Yakobue langsung menuju ke rumah yang terbakar. Namun setelah sampai rumah, rumah induk sudah roboh karena hangus terbakar.
Sementara rumah dapur masih sementara terbakar.
Abraham dan Yakobus menuju dapur untuk membongkar namun kedua korban MT dan PT berada di rumah induk yang sudah terbakar.
Abraham, Yakobus dan warga lain kemudian bersama-sama mencari korban MT dan PT.
Saat mereka berdiri di samping rumah induk, barulah mereka melihat korban MT dan korban PT sudah dalam kondisi hangus terbakar di dalam rumah induk tepatnya di kamar belakang rumah.
Abraham mengambil kayu untuk mengeluarkan korban MT dan korban PT karena api masih menyala.
Kondisi tubuh kedua korban sudah hangus terbakar.
Abraham kemudian menelepon kepala Desa Oelbanu yang berada di Oelamasi untuk memberitahu kejadian
Kepala Desa kemudian menghubungi Kapolsek Amfoang Selatan untuk melaporkan kejadian tersebut.
Kapolsek meminta anggota piket Polsek Amfoang Selatam langsung menuju lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi TKP.
Kapolsek juga berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Amfoang Selatan untuk visum.
Sementara korban Helmi yang mengalami luka diantar ke Puskesmas Amfoang Selatan untuk mendapatkan perawatan medis.
Kapolsek menyebutkan kalau rumah yang terbakar belum mempunyai penerangan listrik PLN sehingga selama ini masih menggunakan lampu pelita.
Keluarga juga iklas menerima kematian korban yang hangus terbakar serta membuat surat penolakan otopsi.
Kedua korban meninggal kemudian dibawa ke rumah kerabat korban untuk disemayamkan dan dimakamkan.
"Taksasi kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah," ujar Kapolsek.
IRT di Amfoang Timur-Kupang Sembunyikan Bayi Yang Baru Dilahirkan Dibawah Bantal di Kursi Hingga Meninggal
Beri Dukungan Moril Bagi Korban TPPO, Polda NTT dan Polresta Kupang Kota Beri Pendampingan Psikologi
Kepala Imigrasi Kupang Minta Warga Laporkan Keberadaan WNA Yang Mencurigakan ke Pihak Berwajib
Korban TPPO di Kupang 'Curhat' ke Polisi Tidak Digaji dan Alami Kekerasan Selama Bekerja di Batam
Naik Pohon Saat Mabuk Miras, Ayah Kades di Kupang Jatuh dan Meninggal Dunia