Jumat, 29 Maret 2024

33.316 Korban Tsunami Masih di Pengungsian

Redaksi - Senin, 31 Desember 2018 06:52 WIB
33.316 Korban Tsunami Masih di Pengungsian

digtara.com | BANTEN – Sebanyak 33.316 warga pesisir Pandeglang korban bencana tsunami yang menerjang Perairan Selat Sunda, Sabtu (22/12) hingga kini masih bertahan di pengungsian.

Baca Juga:

“Semua korban tsunami itu belum kembali ke rumah masing-masing,” kata Ketua Koordinator Tanggap Darurat Bencana Tsunami Pandeglang, Letkol Fitriana Nur Heru di Posko Terpadu Penanggulangan Bencana Tsunami di Labuan, Pandeglang, Provinsi Banten, Senin (31/12/2018).

Meski pascabencana tsunami di Pandeglang sudah delapan hari terakhir, namun kondisi pengungsi masih tetap bertahan. Pengungsi tersebar di Kecamatan Labuan, Carita, Menes, Jiput, Sukaresmi, Pagelaran, Angsana, Panimbang, Cigeulis dan Sumur.

Masyarakat yang mengungsi itu umumnya dengan alasan merasa ketakutan akan adanya bencana tsunami susulan. Apalagi, kata dia, aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau masih aktif mengeluarkan erupsi.

“Kami minta warga tetap tinggal di pengungsian sambil menunggu normalnya aktivitas Anak Krakatau,” katanya.

Sangsang, warga Desa Teluk Kecamatan Labuan,Pandeglang mengatakan dirinya hingga kini masih tinggal di pengungsian yang lokasinya menempati mushala Kantor Kecamatan Labuan.

Ia bersama ratusan warga lainnya tidak berani kembali ke rumah, karena belum ada kepastian pengumuman maupun perintah dari pemerintah maupun koordinator tanggap darurat derah untuk kembali ke rumah.

Selain itu, penyebab tsunami dari Anak Krakatau masih mengeluarkan erupsi letusan, hembusan hingga tremor.

“Kami berani kembali ke rumah setelah adanya jaminan keamanan dari instansi terkait atau pemerintah daerah,” ujarnya.

Nurhayati, warga Desa Cigodang, Labuan Kabupaten Pandeglang mengaku dirinya bingung karena kondisi rumahnya rata dengan tanah akibat diterjang tsunami.

Apabila, pengungsi diperintahkan kembali ke rumah, ia bersama empat anak bingung harus menghuni kemana. Sebab, bangunan rumah dan perabotan rumah tangga hancur. Pilihannya, adalah kemungkinan tinggal dengan keluarga yang selamat dari bencana tsunami.

“Kami berharap pemerintah bisa membangun kembali rumahnya itu,” kata Nurhayati yang mengungsi di GOR Futsal Labuan.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru