Hasil Riset IPKIN, Menantu Jokowi Lebih Populer Dibanding Petahana di Media Sosial

digtara.com – Menuju hari pencoblosan pemilihan kepala daerah Kota Medan, Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN) menyampaikan hasil risetnya pasangan calon Bobby-Aulia lebih populer dibandingkan pasangan calon Akhyar-Salman di media sosial. Hasil Riset IPKIN, Menantu Jokowi Lebih Populer Dibanding Petahana di Media Sosial
Baca Juga:
Hal itu dikatakan Sekretaris IPKIN, Fauzan Rahmadi saat wawancara di Jalan Dr Mansyur Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, Selasa (8/12/2020).
“Sejak September lalu sampai saat ini kami melakukan pengumpulan berita mengenai Pilkada Medan dengan kata kunci Akhyar-Salman dan Bobby-Aulia. Hasilnya Bobby-Aulia lebih populer di media sosial seperti FB dan Twitter,” ujarnya.
Dikatakannya, hasil tersebut bukan berarti tendensius kepada salah satu paslon melainkan real dari pelaksanaan riset. Adapun proses penelusurannya bukan dari gambar ataupun video yang beredar di Medsos.
“Jadi kita lebih melihat teksnya, baru masuk ke kontennya. Contoh fansnya mengatakan terjadi amplop berjalan, bukan videonya yang kita cari tapi teksnya atau narasinya,” ungkapnya.
Di samping itu, IPKIN beserta tim pakar juga memeriksa beberapa berita hoaks yang beredar di media sosial dengan menggunakan metode sentimen analitik.
“Kebetulan ada beberapa yang urgent karena itu sudah berita hoaks. Semisal postingan tentang penyebaran amplop berjalan sedangkan yang digunakan berasal kejadiannya Berau Kalimantan, ini yang membuat bahaya,” sebutnya.
Pasalnya, berita demikian berasal dari pihak-pihak yang mencoba memecah belah. Agar tidak berlanjut sampai 2024, maka secepatnya IPKIN memberitahu bahwa kabar tersebut adalah berita bohong dan jangan sampai disebarkan kembali.
“Jangan sampai 2024 kita berantem gara-gara hal seperti ini. Makanya IPKIN ini mencoba hadir untuk mengcounter agar berita-berita bohong tidak menjadi kebenaran sehingga memunculkan kegaduhan opini di masyarakat,” paparnya.
Masyarakat kota Medan, sambungnya, terdiri dari beragam etnis sehingga potensi untuk bergesekan sangat mudah terjadi. Selain itu, sering sekali ditemui silang pendapat di media sosial yang menganggap paslon dipilihnya lebih baik hingga memprovokasi.
“Tapi syukur masyarakat kota Medan lebih dewasa jadi mereka bermedia sosial sudah mulai berhati-hati. Himbauan dari IPKIN sendiri jangan menilai masyarakat mudah terperdaya terhadap berita-berita fitnah, bohong dan lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, masyarakat juga harus kritis atas narasi yang beredar di media sosial. Misalnya dimulai dengan mengetahui sumber informasi, apakah valid dari media yang bisa dipercaya, jangan langsung percaya begitu saja,” paparnya.
Menurutnya, pengguna media sosial saat ini punya kebiasaan langsung memberikan jempol dengan cepat timbang pemikirannya. Sehingga saat membaca sedikit narasi langsung disebarkan. Seharusnya diperhatikan dan perbandingan dengan sumber lain.
“Ini Pilkada kita kan unik di masa pandemik, bisa saja orang sudah malas ke TPS. Jadi lebih baik meramaikan narasi untuk mengajak ke TPS dari pada menyerang Paslon. Tidak menghina Paslon melainkan menonjolkan kelebihan yang ada,” tandasnya.
[ya]Â Hasil Riset IPKIN, Menantu Jokowi Lebih Populer Dibanding Petahana di Media Sosial
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Membanggakan, PMI Kota Semarang Raih Penghargaan ‘Most Popular’ Prize Winner di Ajang Kompetisi Video Internasional IFRC Solferino Academy

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia
