Akhir ‘Teror’ Harimau Lepas di Singkawang, 1 Hidup, 1 Ditembak Mati
Minggu, 07 Februari 2021 10:25digtara.com – Petugas berhasil mengamankan dua harimau yang lepas dari kebun binatang Sinka Zoo, Singkawang, Kalimantan Barat. Satu berhasil ditangkap dalam keadaan hidup, sedangkan satu lagi ditembak mati.
Penangkapan harimau lepas ini dikonfirmasi pada Sabtu (6/2) malam, setelah sebelumnya sempat berkeliaran, bahkan dikhawatirkan mengancam warga sekitar kebun binatang.
Kapolres Singkawang AKBP Prasetio Adi Wibowo mengatakan harimau yang ditangkap dalam keadaan hidup bernama Tora. Kucing besar itu berhasil dijinakkan menjelang malam.
Pencarian Tora dipusatkan di wilayah Sinka Zoo yang memiliki luas 20 hektare dan hutan disekitar kebun binatang. Bahkan petugas sampai menggunakan drone untuk melacak keberadaan hewan ini.
“Kami kesulitan sekali untuk bisa menemukan mereka,” ungkap Prasetio.
Pencarian pun membuahkan hasil dan menemukan keberadaan Tora. Pencarian juga melibatkan petugas kebun binatang yang merawat binatang itu sejak kecil bernama Agus. Agus lantas mengajak Tora berkomunikasi kemudian direspons meski harimau itu sempat kabur.
“Sempat kabur tapi kami ikuti sehingga bisa ditembakkan obat bius,” kata Prasetio.
Tora kini sudah berada di kandangnya dan berada dalam pengawasan tim medis kebun binatang Sinka Zoo.
Lain halnya dengan Tora, harimau lainnya bernama Eka lebih agresif sehingga petugas terpaksa melumpuhkannya dengan peluru tajam.
Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan, Eka kabur dari kandang, lalu berkeliaran ke hutan yang terletak di sekitar kebun binatang. Eka lebih dahulu diamankan ketimbang harimau Tora.
Saat ditemukan, Eka lebih agresif dan bersifat mengancam. Upaya menjinakan menggunakan obat bius sempat dilakukan tapi tak berhasil.
Tim khawatir harimau tersebut akan mengancam keselamatan warga. Sebab, sebelumnya harimau itu telah menerkam petugas sehingga dikhawatirkan naluri atau sifat liarnya muncul kembali. Sementara, tak jauh dari hutan terdapat pemukiman warga.
“Khawatirnya karena dia sudah belajar berburu ya takutnya kalo kita biarkan akan terus berkelanjutan. Kami tembak dengan bius tidak mempan, karena dia lari ya ditembak. Takutnya lari ke permukiman,” ucap Sadtata.