Petani di Sabu Raijua-NTT Ditemukan Tewas Gantung Diri

digtara.com - Kasus gantung diri terjadi lagi di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu (1/3/2025).

Baca Juga:

• Bunuh Istri, Ipar, Keponakan Dan Lukai Dua Orang, Petani di Kabupaten TTU Dijerat Pasal Berlapis
• Wujudkan Swasembada Garam, Senator Abdul Kholik Dorong Jateng Miliki Perusahaan Daerah Garam Rakyat
• Niken Mayasari: Pentingnya Regenerasi Petani, Pemerintah Dapat Mendorong Agar Profesi Petani Menarik Bagi Anak Muda

Melfi Aprianus Rede Huru (41), seorang petani/pekebun ditemukan meninggal dalam kondisi gantung diri di rumahnya di RT 012/RW 006, Dusun III, Desa Wadumeddi, Kecamatan Hawumehara, Kabupaten Sabu Raijua.

Korban pertama kali ditemukan oleh anaknya Juan Rede Huru yang kemudian menyampaikan kepada ibunya/istri korban Agustina Bobo (42).

Agustina kemudian mengajak Kornelius Rede Huru (18) ke lokasi kejadian memastikan peristiwa tersebut.

Keduanya mendapati korban sudah meninggal dengan posisi gantung diri pada pohon kemiri.

Jarak lokasi kejadian dengan rumah korban sekitar 50 meter.

Korban ditemukan meninggal dunia dalam posisi leher terikat dengan tali di pohon kemiri.

Melihat kejadian tersebut, Agustina menghubungi Mangi Tobo yang merupakan kakak korban.

Mereka juga melaporkan kepada kepala dusun III Desa Wadumaddi, Teofilus Rede Huru yang selanjutnya diteruskan kepada Kepala Desa Wadumaddi, Gabriel Riwu.

Kepala Desa Wadumaddi, Gabriel Huru menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Wadumaddi Polsek Hawu Mehara, Aipda Hendrik Absalom Tadu untuk dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi bersama dr. Roy Ludji Tuka melakukan pemeriksaan medis terhadap korban.

Hasil pemeriksaan dokter menyebutkan bahwa korban mengalami luka jerat di leher kanan melingkar ke arah leher belakang.

Korban diperkirakan meninggal dunia sekitar 2 s/d 4 jam sebelum ditemukan.

Agustina mengaku kalau dalam satu tahun terakhir ini korban sering mengeluh karena mengalami 3 sakit yang berbeda pada bagian pinggang belakang, kepala dan mata.

Korban juga sudah merasa putus asa dengan sakit yang diderita dan belum sembuh walau sudah berobat.