Kamis, 28 Maret 2024

Sumut Mulai Masuki Puncak Musim Hujan, Pemerintah Diminta Siaga

Redaksi - Kamis, 31 Oktober 2019 09:07 WIB
Sumut Mulai Masuki Puncak Musim Hujan, Pemerintah Diminta Siaga

digtara.com | MEDAN – Sejumlah daerah di Sumatera Utara, telah memasuki puncak musim hujan di akhir Oktober 2019 ini. Seperti Kota Medan serta daerah-daerah di Pantai Barat Sumatera Utara.

Baca Juga:

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, Edison Kurniawan, Kamis (31/10/2019).

Menurutnya, secara umum musim hujan baru akan terjadi pada bulan November sampai Desember 2019. Namun curah hujan sudah relatif tinggi sejak awal Agustus lalu.

“Sebagian telah memasuki puncak musim hujan. Seperti Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, serta daerah-daerah perbukitan di sekitar Danau Toba,”sebut Edison.

Dijelaskan Edison, pola musim hujan pada akhir tahun ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Dari sisi curah hujan, Sumut memiliki beberapa pola curah hujan, meski secara umum sebenarnya memiliki pola ekuatorial.

Pola ekuatorial adalah tipe curah hujan dengan bentuk bimodial, atau dua puncak hujan, yang biasanya terjadi sekitar bulan Maret dan Oktober. Namun beberapa daerah di Sumut bahkan tidak dapat terbedakan antara musim hujan dengan musim kemarau.

Dengan adanya potensi curah hujan yang tinggi di bulan November sampai Desember, dia mengimbau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota agar meningkatkan kesiapsiagaan.

“Karena biasanya curah hujan yang tinggi diikuti dengan bencana banjir dan tanah longsor,” ungkapnya.

Beberapa daerah di Sumut, khususnya yang memiliki wilayah pegunungan atau di sekitar Danau Toba, tergolong rawan tanah longsor sehingga harus diwaspadai. Karena itu dia juga berharap pemda segera menyiagakan alat-alat berat.

Hal itu untuk mengantisipasi kejadian tanah longsor yang memutus akses jalan atau jembatan, seperti yang terjadi pada jembatan Siduadua di daerah Parapat, dua tahun lalu.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, menurutnya, juga sudah menerbitkan surat informasi peringatan dini untuk bupati dan wali kota agar meningkatkan kesiapsiagaan.

Surat informasi peringatan itu terkait dengan akan semakin tingginya curah hujan pada November sampai Desember. Informasi peringatan dini itu terutama terhadap potensi bencana banjir dan tanah longsor.

[AS]

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru