Pencurian Ternak dengan Sistem Bantai di Tempat Kembali Marak di Amarasi-Kupang
Kamis, 11 Mei 2023 21:59
digtara.com – Aksi pencurian ternak sapi dengan sistem bantai sapi di lokasi pencurian kembali marak di wilayah Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, NTT.
Seekor sapi betina dicuri orang tidak dikenal.
Pencuri langsung membantai ternak sapi curian dan menyisakan kulit dan isi dalam.
Sapi tersebut merupakan milik Alimudin Baco aliss Paman Ali (53), warga
RT 003/RW 002, Kelurahan Nonbes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
Baca: Curi Ternak dan Minta Uang Tebusan ke Pemilik Ternak, Warga Sumba Timur Dibekuk Polisi
Ia mengalami pencurian sapi pada Kamis (11/5/2023) subuh sekitar pukul 03.00 wita dan sudah melaporkan ke Polsek Amarasi sesuai laporan polisi nomor LP/B/18/V/2023/SPKT Polsek Amarasi/Polres Kupang/NTT.
Kapolsek Amarasi, Ipda Thomas W Radiena, SH MH yang dikonfirmasi Kamis (11/5/2023) membenarkan kejadian ini.
“Korban sudah datang ke Polsek melaporkan kejadian pencurian ternak yang langsung dibantai pelaku tidak jauh dari rumah korban,” ujarnya.
Kapolsek menyebutkan kalau pada Kamis (11/5/2023) subuh sekitar pukul 05.00 Wita, korban berangkat dari rumah ke tempat dimana korban setiap hari mengikat ternak sapi miliknya di kampung Nunhara RT 021/RW 005, Kelurahan Nonbes, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
Di tempat tersebut korban tidak melihat satu ekor sapi betina miliknya sudah tidak ada lagi. Sapi tersebut biasanya diikat pada kayu.
Kemudian korban langsung menelepon Yuner Benu yang biasa menjaga ternaknya.
Korban memberitahukan bahwa sapi betina milik korban tidak ada lagi.
Akan tetapi handphone Yuner Benu tidak aktif sehingga korban langsung pergi ke rumah Yuner Benu.
Dalam perjalanan kurang lebih 50 meter dari tempat korban mengikat sapi tersebut korban melihat dan menemukan tumpukan isi perut sapi (usus) di semak belukar yang tidak jauh dari jalan raya.