Catatan Pengamat Terkait 100 Hari Kerja Bobby-Aulia: Kasus Covid Meningkat, Jalan Berlubang dan Banjir

digtara.com – Bobby-Aulia memasuki hari ke 100 menjadi Walikota dan Wakil Wali Kota Medan yang sebelumnya dilantik pada hari Jumat (26/2/2021). 100 Hari Kerja Bobby-Aulia
Baca Juga:
Terkait hal itu, Pengamat Anggaran Kebijakan dan Publik, Siska Barimbing memberikan catatan untuk Bobby dan Aulia dalam memajukan Kota Medan menjadi lebih baik.
Menurut Siska, selama ini Bobby sudah memberikan gebrakan dalam memajukan Kota Medan mulai dari lelang kabatan, pencopotan kepala instansi, pembukaan Kitchen Of Asia, hingga peninjauan lokasi banjir.

Akan tetapi, Siska masih melihat banyak gebrakan tersebut yang masih tidak sesuai dengan harapan masyakarat Kota Medan, antara lain.
1. Lelang Jabatan
Lelang jabatan untuk 47 eselon III dan 24 lurah yang diumumkan pada tanggal (26/3/2021) seakan memberikan kesejukan ditengah hausnya masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang baik dan bersih di Kota Medan.
Namun ternyata perjalanan proses lelang jabatan ini tidak sesuai dengan harapan, tidak transparan dan mengecewakan public.
Baca: 100 Hari Masa Kerja, PDI Perjuangan Kritik Bobby Nasution
“Maka menjadi catatan penting kedepannya bagi mutasi dan pergantian 37 Kepala OPD , Sekda dan Sekwan Pemko Medan nanti agar dilakukan dengan lelang jabatan yang transparan sebagaimana yang diatur dalam Permenpan RB No.13 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka Di Lingkungan Instansi Pemerintah. Untuk mewujudkan misi Medan Bersih dan Medan Membangun,” ujarnya, Minggu (6/6/2021).
2. Pergantian Kepala Dinas Kesehatan
Pergantian Kadis Kesehatan belum memberikan dampak positif bagi percepatan penanganan kesehatan bagi pasien terkonfirmasi Covid-19. Perbaikan pelayanan kesehatan dimana terjadi lonjakan peninggakatan pasien Covid-19 di Kota Medan.
Baca: Demo 100 Hari Kerja Bobby, Mahasiswa Tuntut 3 Hal
“Salah satu masalah yang menjadi sorotan publik adalah kasus dugaan tabung oksigen kosong di rumah Sakit Umum Pirngadi yang menyebabkan hilangnya nyawa pasien. Meskipun telah diklarifikasi langsung oleh Walikota dan Direktur Rumah Sakit Pringadi namun menjadi catatan penting bagi Pemko Medan untuk memperbaiki pelayanan di RSU Pirngadi,” katanya.
3. The Kitchen Of Asia
Penyelenggaraan The Kitchen of Asia sebenarnya cukup baik untuk menumbuhkan kembali gairah perekonomian Kota Medan yang melambat akibat pandemic Covid-19.
Namun karena kurangnya persiapan akhirnya banyak keluhan dari pengunjung karena kurangnya kebersihan, penataan dan rasa makanan yang didagangkan belum lagi banyaknya pelanggaran protocol kesehatan.
” Walikota sangat perlu untuk mengevaluasi dan menyusun ulang program The Kitchen of Asia dengan melibatkan berbagai pihak,” tegasnya.
Baca: Bobby Optimistis Juli PTM Dilaksanakan, Gubsu Edy: Belum Saya Izinkan
4. Penanganan Banjir
Persoalan penanganan banjir belum menjadi prioritas meskipun pada awal memimpin Bobby Nasution telah turun langsung ke lokasi banjir namun belum ada upaya-upaya untuk melakukan pencegahan, dan hanya berfokus pada penangangan bencana banjir saja.
“Penanganan banjir harus dilakukan dari hulu ke hilir, normalisasi daerah aliran sungai dengan bekerjasama dengan Kementerian PUPR dan Kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota lainnya yang berada di hulu, di bagian hilir Walikota harus segera memperbaiki dranase, revitalisasi aliran sungai, pengelolaan sampah dan perubahan perilaku menyampah masyarakat Kota Medan untuk mencegah terjadinya banjir,” sebutnya.
5. Jalanan Berlubang
Medan masih mendapatkan julukan â€Kota 1000 lubangâ€, 100 hari bekerja kondisi infrastruktur jalan belum juga membaik. Perbaikan infrastruktur jalan harus menjadi prioritas, Refocussing anggaran untuk penanganan Covid-19 Kota Medan tahun 2021 jangan sampai mengganggu anggaran perbaikan infrastruktur.
6. Peningkatan Kasus Covid-19
Berdasarkan data dari website covid-19 Pemko Medan tanggal 5/6/2021 jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 sebesar 16.549 orang, sembuh 15.334 dan meninggal dunia 593 orang.
Peningkatan jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 ini harus menjadi prioritas untuk segera ditangani, penegakan prokes di lapangan semakin melemah.
Satgas Covid-19 harus bekerja dengan dengan serius untuk mencegah penularan dengan penegakan prokes di lapangan.
Baca: Inginkan Medan Lebih Baik Lagi, Begini Pesan Rahudman Usai Bebas
“Berikan sanksi yang tegas kepada masyarakat maupun pengelola usaha yang tidak mematuhi prokes,” ujarnya.
Vaksinasi ditargetkan sebanyak 1,8 juta dimana saat ini telah mencapai 41,21 % dari target 70%, untuk mencapai herd imunnity Pemko Medan harus mempercepat vaksinasi dengan menjemput bola ke 21 Kecamatan, 151 Kelurahan dan 2000 lingkungan.
Sistem pelaksanaan Posyandu dapat menjadi alternatif untuk mempercepat capaian vaksinasi. Bobby harus membuat system pengawasan distribusi vaksin untuk mencegah terjadinya kasus jual beli vaksin yang terjadi baru-baru ini di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
“Penggunaan anggaran penanganan Covid-19 harus tepat sasaran dan berfokus pada pencegahan penularan dan penangangan kesehatan, jangan sampai anggaran penanganan Covid-19 menjadi SILPA dalam jumlah yang sangat besar seperti tahun 2020 padahal refocusing anggaran menyebabkan banyak program pembangunan yang harus dikorbankan salah satunya infrastruktur jalan,” tegasnya.
7. Kebersihan Kota Medan
Penanganan kebersihan dan perubahan perilaku menyampah masyarakat Kota Medan menjadi Pekerjaan Rumah Pemerintah Kota Medan yang tidak pernah habis.
Sampai 100 Hari Kerja Bobby-Aulia, belum ada upaya yang terlihat untuk menangani persoalan kebersihan dan buruknya perilaku menyampah masyarakat Kota Medan.
“Padahal alokasi anggaran untuk Dinas Kebersihan dan Pertamanan tahun 2021 cukup besar yaitu Rp 559.863.484,274. Penanganan kebersihan dan sampah harus serius dilakukan karena persoalan banjir yang tidak pernah selesai di Kota Medan juga disumbang dari buruknya penanganan kebersihan,” katanya.
Menjadi Wali kota Medan memang berat karena harus melayani penduduk lebih dari 2,5 juta jiwa dengan berbagai macam etnis dan latar belakang.
“Namun kita yakin Bobby sebagai pemimpin muda memiliki energi yang cukup besar untuk memimpin 37 OPD dan mengelola APBD sebesar Rp. 5.346.465.514,207 jika konsisten untuk bekerja dengan transparansi, partisipatif dan akuntabel bukan hal mustahil untuk mewujudkan visi misinya bagi Kota Medan,” tandasnya.
https://www.youtube.com/watch?v=4NewYCYmH_o
Catatan Pengamat Terkait 100 Hari Kerja Bobby-Aulia: Kasus Covid Meningkat, Jalan Berlubang dan Banjir

Mahasiswa BEM SI Gelar Demo Tuntut Pencopotan Sekda Medan Terkait Dugaan KKN

Hadiri Lomba Karya Tulis Jurnalis KoJAM, Rico Waas akan Lanjutkan Program UHC-JKMB

Pj Wali Kota dan Kapolres Tebingtinggi Tinjau Banjir Dan Berikan Bantuan Kepada Warga

Berlayar Bersama PDIP dan PKB, Prof Ridha: Kekuatan Baru Wajah Perubahan Kota Medan

Lantik 2 Direksi PUD Pembangunan, Bobby Nasution Ingatkan Hal Ini
