Gelar Unjuk Rasa, Mahasiswa di Belu Minta MBG Dihentikan dan Copot Menteri-Wamen Rangkap Jabatan

Para peserta aksi terdiri dari GMNI Cabang Belu, PMKRI Belu, plus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kampus Fajar Timur Atambua.
Baca Juga:
Aksi mereka dikawal Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, Wakapolres Belu, Kompol Lorensius dan sejumlah anggota dengan berjalan kaki dibawah terik panas matahari dari halaman Mapolres Belu menuju kantor DPRD Belu.
Sebelum long march menuju kantor DPRD Belu, Kapolres Belu mengimbau para peserta aksi agar tetap menjaga ketertiban, tidak mudah terprovokasi, dan mengedepankan musyawarah demi kepentingan bersama.
Imbauan tersebut disambut baik oleh Ketua GMNI Cabang Belu, Bayu Firdaus dan peserta aksi lainnya yang menyatakan kesiapan mereka mengikuti arahan dan menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.
Aksi damai Cipayung Plus yang digelar di kantor DPRD Kabupaten Belu berlangsung damai.
Kedatangan peserta aksi diterima ketua DPRD Belu, Feby Djuang di ruang sidang paripurna.
Ada delapan tuntutan disampaikan Aliansi Cipayung Plus kabupaten Belu kepada DPRD.
Pertama, menuntut agar DPR mengutamakan aspirasi rakyat dan membuka ruang dialog atas tuntutan pembahasan kenaikan tunjangan fantastis DPR yang dinilai menyakiti hati rakyat.
Kedua, meminta pembatalan UU TNI Nomor 3 tahun 2025 serta menjunjung tinggi konstitusi demokrasi negara hukum dan supremasi sipil.
"Copot menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih yang merangkap jabatan," kata aliansi pada tuntutan point ketiga.
Keempat, segera disahkan Undang-undang Perampasan aset.
Kelima, hentikan program makan bergizi gratis (MBG) karena hanya menjadi sarang rute rente
Keenam, menuntut Polri agar memastikan kepada seluruh jajaran di daerah untuk tidak melakukan tindakan represif kepada rakyat yang berdemonstrasi
Ketujuh, menuntut reformasi di tubuh Polri dengan menegaskan kembali tugas dan fungsi Polri yaitu, mengayomi dan melindungi masyarakat bukan jadi tameng para pejabat dalam menindas rakyat.
Kedelapan, mendesak agar pemerintah Kabupaten Belu memperhatikan soal kebijakan fiskal yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Setelah dialog yang berlangsung antara massa dan DPRD di ruang sidang paripurna, massa pun kembali dan dikawal ketat aparat gabungan Polres Belu.
Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada mahasiswa atas jalannya aksi yang tetap kondusif.
"Kami ucapkan terimakasih kepada adik-adik dari aliansi cipayung plus yang telah melaksanakan aksi unjuk rasa, menyampaikan aspirasi dengan adem dan sejuk. Kegiatan masyarakat juga tidak terganggu, semuanya dalam keadaan kondusif," ujar Kapolres Belu.
"Kedewasaan yang ditunjukan adik-adik mahasiswa dalam menyampaikan pendapat membuat kegiatan hari ini berjalan tertib dan kondusif. Dan kami dari Polres Belu selalu berkomitmen untuk terus hadir menjaga keamanan, sekaligus membangun komunikasi yang baik dengan seluruh lapisan masyarakat demi terciptanya suasana harmonis di Kabupaten Belu," tandasnya

Demonstrasi di Sejumlah Daerah di NTT Aman Dan Tertib

Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jateng, Asrar Siap Kawal 10 Tuntutan Aliansi Mahasiswa se-Semarang Raya ke Pimpinan DPRD dan Pimpinan Partai Demokrat

Diterima Forkopimda, Unjuk Rasa Elemen Masyarakat di Kupang Berakhir Damai

Demonstrasi di Gedung DPRD NTT, Elemen Masyarakat NTT Sampaikan Sejumlah Tuntutan

Diminta Mahasiswa Mundur dari Kapolda Sumut, begini Jawaban Irjen Whisnu
