Ribuan Peserta Penerimaan Terpadu Anggota Polri Gagal Ikut Rikkes II

digtara.com - Animo peserta penerimaan terpadu anggota Polri TA 2025 Polda NTT (Akpol, Bintara dan Tamtama) cukup tinggi.
Baca Juga:
Berdasarkan data dari panitia daerah (Panda) Polda NTT, pendaftar online sebanyak 5.363 orang terdiri dari pria 4.559 orang dan wanita 804 orang.
Peserta terverifikasi administrasi sebanyak 4.272 orang terdiri dari 3.730 orang pria dan 542 orang wanita.
Jumlah ini terdiri dari Calon Taruna Akademi Kepolisian (Catar Akpol) sebanyak 98 orang terdiri dari 88 orang pria dan 10 orang wanita, Bintara sebanyak 3.952 orang terdiri dari pria 3.420 orang dan wanita 532 orang serta Tamtama pria sebanyak 222 orang.
Para peserta ini telah mengikuti tahapan seleksi pemeriksaan administrasi awal, pemeriksaan kesehatan (Rikkes) I, uji psikologi tahap I, uji TKK aspek pengetahuan, ujian akademik, asesmen mental ideologi dan penelusuran mental kepribadian (PMK) yang dilakukan secara online dan sistem CAT.
Sidang menuju Rikkes II seleksi penerimaan terpadu Anggota Polri TA 2025 Polda NTT (Akpol, Bintara dan Tamtama) dilaksanakan pada Rabu (28/5/2025) malam hingga Kamis (29/5/2025) subuh di aula kampus Unwira Kupang.
Sidang dipimpin Irwasda Polda NTT, Kombes Pol Murry Miranda didampingi Karo SDM Polda NTT, Kombes Pol Juli Agung Pramono.
Dalam pemaparan pihak sekretariat oleh Kompol Dwi Chrismawan disebutkan kalau Bintara Polisi Tugas Umum (PTU), Brimob, Polair, Rekrutmen Proaktif (Rekpro) dan Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) pria akan menjalani pendidikan selama tujuh bulan di SPN Polda NTT.
Sementara Bintara PTU, Bakomsus dan Rekpro Polwan mengikuti pendidikan di Sepolwan selama tujuh bulan.
Khusus Tamtama akan mengikuti pendidikan selama lima bulan di SPN Polda Metro Jaya atau SPN Polda Jawa Timur.
Untuk tahun 2025 ini, Polda NTT mendapatkan kuota Akpol lima orang, Bintara 142 orang dan Tamtama 31 orang.
Dalam pengumuman kelulusan sementara, Bintara Rekpro yang lulus ke kesehatan II sebanyak dua orang terdiri dari pria satu orang dan wanita satu orang.
Bakomsus sebanyak 11 orang terdiri dari Bakomsus hukum dua orang yakni pria dan wanita masing-masing satu orang. Akuntansi dua orang pria dan gizi satu orang pria.
Bakomsus Tenaga kesehatan (Nakes) tiga orang terdiri dari dua orang pria dan satu orang wanita. Tata boga tiga orang terdiri dari dua orang pria dan satu orang wanita.
Bintara Brimob sebanyak 36 orang pria dan Polairud sebanyak enam orang pria.
Untuk Bintara PTU Polwan sebanyak 24 orang dan pria 159 orang. Khusus PTU pria dibagi per Polres. sehingga kelulusan terwakili dari semua Polres yang ada di Polda NTT.
Polres Alor enam orang, Belu sembilan orang, Flores Timur enam orang, Ende 10 orang, Kupang 10 orang, Lembata tiga orang, Malaka tiga orang.
Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat masing-masing empat orang peserta. Nagekeo lima orang dan Ngada delapan orang.
Polres Rote Ndao 13 orang, Sabu Raijua tiga orang, Sikka enam orang, Sumba Barat enam orang, Sumba Barat Daya enam orang Sumba Timur tujuh orang, Timor Tengah Selatan (TTS) tujuh orang, Timor Tengah Utara (TTU) sembilan orang dan Polresta Kupang Kota sebanyak 30 orang.
Sedangkan Tamtama Polri sebanyak 63 orang lolos dari 110 orang ke tahapan Rikkes II.
Saat sidang menuju Rikkes II masih tersisa Bintara sebanyak 2.128 orang terdiri dari 1.865 orang pria dan 263 orang wanita. Tamtama pria sebanyak 110 orang.
Sesuai dengan kuota dari Mabes Polri, telah dilakukan perangkingan dan ditetapkan jumlah yang lulus sementara menuju Rikkes II.
Dengan demikian terdapat 29 orang wanita dan 212 orang pria yang lulus menuju Rikkes II.
Sebanyak 1.653 orang orang pria dan 234 orang wanita tidak lulus dan gagal ke tahapan selanjutnya.
Para peserta yang dinyatakan lulus terpilih selanjutnya akan mengikuti Rikkes II, ujian Jasmani dan antropometri, PMK dan psikologi tahap II, pemeriksaan administrasi akhir dan supervisi panitia pusat.
Seluruh rangkaian seleksi akan berakhir pada 2 Juli 2025 untuk pengumuman kelulusan akhir melalui sidang kelulusan akhir tingkat Panda Polda NTT.
Irwasda Polda NTT mengakui molornya pelaksanaan sidang kelulusan sementara karena panitia sedang berupaya keras menyusun kelulusan peserta ada ada keterwakilan seluruh Polres.
"ini kebijakan Kapolda NTT yang menunggu persetujuan Mabes Polri sehingga disusun kelulusan sementara per Polres agar semua Polres terwakili. Kalau tidak demikian maka akan banyak Polres yang tidak memiliki perwakilan karena perolehan nilai terbaik ada pada peserta dari Kota Kupang," ujarnya.
Irwasda pun menjamin bahwa seluruh proses dilakukan secara bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta clear and clean dan bebas KKN.
Kepada panitia dan pengawas diminta agar tetap memelihara integritas serta menjaga nama baik pribadi dan institusi dalam menjalankan seluruh rangkaian seleksi.
"tetap menjunjung tinggi prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis serta hindari perilaku koruptif sehingga penerimaan Polri benar-benar berjalan dengan clear and clean," tandasnya.
selain itu tetap memberdayakan peran tim konseling untuk memberikan bimbingan kepada peserta yang tidak memenuhi syarat sehingga peserta tetap memiliki daya juang, semangat dan optimisme yang tinggi.
Bagi orang tua dan wali diminta menghindari segala bentuk korupsi dan nepotisme dan tidak terpengaruh dengan tawaran yang menjanjikan kelulusan.
Kepada para peserta diminta untuk tetap mempersiapkan diri lebih baik untuk tahapan seleksi selanjutnya.

Polresta Kupang Kota Kerahkan Ratusan Personil Amankan Aksi Demonstrasi

Tiga Wakapolres di NTT Dimutasi, Sejumlah Kasat dan Kapolsek di Polres Kupang Pun Pindah Tugas

Polri Utamakan Lindungi Warga Dalam Insiden Perbatasan Indonesia–Timor Leste

Pasca Bentrokan di Perbatasan Ngada-Manggarai Timur, Polri-TNI dan Pemda Cek Wilayah Perbatasan

Warga Perbatasan Ngada-Manggarai Timur Bentrok, Polri-TNI Turun Redakan Konflik
