Uskup Larantuka Ajak Masyarakat Sukseskan Semana Santa 2025

Prosesi ni dimulai pada Rabu Trewa. Trewa sendiri dalam tradisi Larantuka berarti bunyi-bunyian.
Baca Juga:
Bunyi tersebut digunakan sebagai tanda masuk ke suasana sunyi yang mana terdapat beberapa larangan yang harus dipatuhi, diantaranya tidak berpesta, tidak mabuk-mabukan, tidak boleh ribut, tidak boleh bekerja berat dan tidak boleh melakukan perjalanan jauh.
Pada saat itu kota Larantuka seketika menjadi kota berkabung, karena pada saat itu lah mereka mengenang akan kisah Yesus.
Dilanjutkan dengan Kamis Putih untuk merayakan malam perjamuan terakhir Yesus bersama 12 muridnya sebelum disalib.
Pada siang harinya dilakukan upacara 'Muda Tuan' dan pembersihan patung Bunda Maria yang kemudian dirias untuk diberikan kepada umat berupa kesempatan untuk berdoa.
Jumat Agung, dimulai dengan pengarakan Tuan Meninu pada sebuah sampan menuju Pantai Kuce.
Dilanjutkan dengan Sabtu Santo yakni pengembalian patung-patung ke tempat semula.
Diakhiri dengan minggu Alleluya, pada minggu dan Semana Santa ditutup dengan perayaan misa paskah bersama Patung Maria Alleluya.
Dikutip dari berbagai sumber, sejarah Semana Santa di Larantuka dari cerita turun temurun mengisahkan bahwa seorang pemuda bernama Resiona menemukan Patung Tuan Ma di pesisir pantai Larantuka.
Patung tersebut ditempatkan di korke (rumah adat) dan dihormati oleh penduduk setempat sebagai bagian dari upacara dan penyembahan.
Kemudian, seorang misionaris tiba dan mengidentifikasi patung sebagai Santa Maria, Bunda Yesus.

Dua Remaja Perempuan di Flores Timur-NTT Ditangkap Polisi Karena Curi Sepeda Motor

DPO Kasus Narkotika Polresta Kupang Kota Ditangkap di Adonara-Flores Timur

Gunung Lewotobi Laki-laki Naik Level IV (Awas)

Gunung Lewotobi Laki-laki Berstatus Awas, Warga di Kawasan Rawan Bencana Diimbau Segera Mengungsi

Polres Flores Timur Bagikan Masker dan Edukasi Warga Pasar Boru Pasca Erupsi Lewotobi
