18 Hari Kedepan Kunjungan Wisata Alam ke Taman Nasional Mutis Timau Ditutup Sementara

digtara.com - Kunjungan wisata di taman nasional Mutis Timau ditutup sementara sejal 28 Januari hingga 14 Februari 2025.
Baca Juga:
Penutupan sementara dilakukan karena kondisi cuaca di musim penghujan yang akhir-akhir ini cenderung ekstrem.
(Penutupan sementara) untuk keamanan dan kenyamanan pengunjung wisata alam, kunjungan wisata, pendakian dan Camping ke Taman Nasional Mutis Timau," ujar Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Ir. Arief Mahmud, M.Si dalam rilisnya pada Selasa (28/1/2025).
Penutupan sementara dilakukan sampai kondisi cuaca normal kembali.
Disebutkan, sejak dibukanya kunjungan wisata alam ke Taman Nasional Mutis Timau melalui pintu masuk Fatumnasi pada bulan September 2024 hingga 20 Januari 2025 tercatat 7.435 orang sudah berkunjung ke TN Mutis Timau.
Mereka yang berkunjung melakukan aktivitas hiking di sekitar Hutan Bonsai, Padang Lelofui maupun melakukan aktivitas pendakian.
Dengan berjalannya kegiatan wisata diharapkan dapat memuaskan hasrat pengunjung, meningkatkan pendapatan negara melalui PNBP dan pendapatan masyarakat setempat.
Menjelang akhir Januari 2025 kondisi cuaca di NTT relatif kurang mendukung untuk dilaksanakannya aktivitas wisata alam.
BMKG melalui laman https://www.bmkg.go.id/cuaca/prakiraan-cuaca/53 (diakses tanggal 27 Januari 2025 pukul 20:40) melaporkan bahwa prakiraan cuaca Provinsi NTT tanggal 27-31 Januari 2025 mengalami kondisi hujan pada seluruh wilayah kabupaten kota.
"Hal ini perlu diwaspadai untuk keselamatan pengunjung kawasan TN Mutis Timau," ujar Arief.
Berdasarkan catatan petugas Resor Fatumnasi dan data UPTD Puskesmas Fatumnasi, dalam waktu 2 hari tanggal 25 dan 26 Januari 2025 terdapat 4 pengunjung yang mengalami hipotermia dan dilakukan tindakan perawatan fasilitas Puskesmas.
Saat ini kondisi keempat pengunjung tersebut terkonfirmasi telah sehat kembali.
Sebelumnya sejak 5 September hingga 17 November 2024 terdapat enam kasus terjadinya hipotermia pada pengunjung yang pada umumnya diakibatkan oleh terbatasnya perlengkapan yang dibawa.
Korban hipotermia biasanya hanya membawa jas hujan tipis sekali pakai yang kurang memadai untuk menjaga tubuh tetap hangat.
Dalam beberapa kasus kondisi kesehatan pengunjung juga berpengaruh erat untuk terjadinya hipotermia.

Polda NTT Panen 20 Ton Jagung Pada Lahan Lima Hektar

Tiga Anak Dibawah Umur Pelaku Pencurian di Kota Kupang Dikenakan Hukuman Wajib Lapor

Polres TTU Sosialisasikan Pencegahan TPPO dan TPPM Kepada Camat dan Lurah

Warga Oesapa Barat-Kupang 'Curhat' Ke Kapolresta Soal Miras, Balapan Liar dan Pesta Tanpa Batas Waktu

Pria di Kabupaten TTS Diamankan Polisi Karena Kasus Kekerasan Seksual Pada Penyandang Disabilitas
