Senin, 16 Juni 2025

Dosen pemulung Ajak Mahasiswa Bersihkan Pantai Warna Oesapa

Imanuel Lodja - Minggu, 31 Oktober 2021 03:15 WIB
Dosen pemulung Ajak Mahasiswa Bersihkan Pantai Warna Oesapa

digtara.com – Karolus Belmo, S.Fil M.Pd, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Kupang yang juga menjadi pemulung sampah, kembali melakukan aksi bersih-bersih. Kali ini, ia mengajak para mahasiwa.

Baca Juga:

Waktu akhir pekan dimanfaatkan pembantu direktur I bidang akademik STIM Kupang ini untuk aksi bersih-bersih pantai warna Kelurahan Oesapa, Kota Kupang.
Karolus mengajak serta belasan anak mahasiswa semester III STIM Kupang terlibat dalam aksi pembersihan pantai warna Oesapa ini.

Karolus melibatkan mahasiswa yang mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diberikan kementerian pendidikan dan kebudayaan RI.

Para mahasiswa penerima beasiswa ini diberikan syarat yakni berasal dari keluarga kurang mampu dan belum pernah menerima beasiswa.

Syarat lainnya adalah mahasiswa penerima harus aktif menjaga kebersihan lingkungan.

“Salah satu bentuk menjaga kebersihan lingkungan yakni dengan aksi bersih sampah di pantai Oesapa,” ujar Karolus saat ditemui di pantai warna Oesapa, Minggu (31/10/2021).

Kegiatan bersih sampah merupakan kegiatan terencana.

“Pekan ini untuk penerima beasiswa semester III, pekan depan untuk mahasiswa semester V dan dua pekan yang akan datang bagi mahasiswa semester VII dan IX,” tandas Karolus.

Aksi bersih lingkungan ini dilakukan untuk mengajarkan mahasiswa mencintai lingkungan.

Karolus mengajarkan kepada para mahasiswa STIM Kupang soal kebersihan lingkungan sangat penting untuk diri sendiri dan masa depan.

Karolus yang mengajar tiga mata kuliah yakni etika bisnis, manajemen resiko, perilaku organisasi selalu melibatkan seluruh mahasiswa untuk mengakhiri kegiatan dengan kegiatan ekstra kurikuler membersihkan lingkungan.

Beasiswa UKT sendiri diberikan sejak tahun 2020 untuk mahasiswa pada era pandemi khusus dari keluarga tidak mampu.
Masing-masing mahasiswa menerima Rp 2,1 juta per semester.
Ester Tiran (20), salah seorang mahasiswi semester III STIM Kupang mengaku kalau kegiatan bersih lingkungan juga merupakan bagian dari mata kuliah perilaku organisasi yang diasuh Karolus.

Ia bersyukur menjadi salah satu penerima beasiswa dan dilibatkan dalam kegiatan membersihkan sampah di sepanjang pantai Warna Oesapa.

“Kami diajarkan bagaimana mencintai lingkungan lewat hidup bersih. Kami rutin melakukan aksi kebersihan. Praktek kuliah ini sangat bermanfaat bagi kami sehingga kedepan kami juga bisa menularkan aksi kebersihan ini kepada masyarakat sekitar,” ujar mahasiswi asal Amarasi Kabupaten Kupang ini.

Dalam kegiatan pembersihan sampah di pantai warna Oesapa ini, Karolus menyediakan sendiri kantong plastik untuk menampung sampah yang dipungut di sepanjang pantai warna.
Sampah-sampah kemudian diangkut ke mobil dinas kebersihan yang sudah tersedia.

Puluhan kantong plastik sampah dipindahkan dan diangkut Karolus dan belasan mahasiswa ke mobil sampah. Petugas kebersihan sendii sudah menunggu di mobil sampah menunggu sampah-sampah yang dipungut dari pantai warna Oesapa.

Bagi Karolus Belmo, S.Fil M.Pd pekerjaan memungut sampah bukan pekerjaan hina bagi nya.

Karolus yang juga dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Kupang menganggap ‘profesi’ nya ini menjadi kepuasan tersendiri bagi dirinya.

Jabatan mentereng sebagai wakil direktur I bidang akademik STIM Kupang tidak menjadikan dirinya berbangga atau minder saat menjadi pemulung.

Memungut dan menjual sampah bukan semata-mata untuk menambah penghasilan dan pendapatan tetapi lebih pada panggilan jiwa atas tanggungjawab kebersihan lingkungan.

Bagi sarjana S1 jebolan Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalero, NTT ini, menjadi pemulung justru karena kecintaannya pada lingkungan.

“Sampah memang peluang menghasilkan uang, tapi bukan sekedar tujuan itu yang saya kejar. Saya cinta kebersihan,” ujarnya.

Sejak awal tahun 2019 lalu, memungut sampah dan menjadi pemulung sudah dilakoninya.

Setiap hari mulai pukul 05.00 wita hingga pukul 06.30 wita, ia menyusuri Jalan Adisucipto hingga kampus Undana bahkan terkadang ia mencari sampah hingga ke pantai warna Oesapa, Kota Kupang.

Berbekal karung, ia mulai memungut botol plastik, kaleng bekas, kardus maupun sampah lainnya dan dibawa pulang ke mess kampus yang menjadi tempat tinggalnya.

Aksi memungut sampah juga bahkan menjadi ‘aksi protes’ bagi magister pendidikan jebolan Universitas Negeri Malang Jawa Timur ini atas rendahnya kesadaran masyarakat Kota Kupang menjaga kebersihan Kota Kupang.

Rata-rata warga berpendidikan menengah keatas merupakan kelompok masyarakat yang sering tidak taat membuang sampah.

“Dari atas mobil, mereka (warga menengah keatas) membuang sampah begitu saja tanpa ada kesadaran akan kebersihan,” tandasnya.

Karolus pun tidak malu memungut sampah dan menjadi pemulung. Ia pun tidak minder saat ada mahasiswa, rekan sesama dosen atau kerabat yang melihatnya memungut sampah.

“Justru saya berharap mahasiswa saya lebih sering menemukan saya memungut sampah karena secara tidak langsung saya sudah menasehati mereka tentang kebersihan,” tandasnya.

Selaku dosen di STIM Kupang, Karolus Belmo juga mengajar mata kuliah etika bisnis mencakup tentang etika lingkungan dan ekologi dengan mencintai kebersihan.

Di akhir sesi perkuliahan, ia mengajak mahasiswa nya melakukan aksi bersih-bersih pantai di pantai warna Oesapa guna menumbuhkan rasa kecintaan lingkungan dan kebersihan kepada mahasiswa.

“Saya menjadi pemulung karena saya melihat kesadaran kebersihan warga sangat rendah,” ujarnya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Imanuel Lodja
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Peluk Goni, Genggam Mimpi: Harapan Seorang Anak Pemulung

Peluk Goni, Genggam Mimpi: Harapan Seorang Anak Pemulung

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Komentar
Berita Terbaru