Siram Kotoran Hewan ke Rumah Tetangga, Wanita di Kisaran Dilaporkan ke Polisi
digtara.com – Aksi wanita Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut), menyiramkan salah satu rumah tetangga dengan kotoran hewan terekam CCTV. Terkini, wanita tersebut dilaporkan ke polisi.
Baca Juga:
Dalam rekaman CCTV berdurasi 120 detik, terlihat wanita mengenakan daster membawa ember diduga berisi kotoran hewan mendekati rumah tetangganya.
Wanita berinisial DS itu lalu menyiramkan kotoran hewan ke teras rumah tetangganya.
Peristiwa disebut terjadi di Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Rumah yang disiram dihuni Riki Kurniawan dan keluarga.
Riki mengatakan, aksi wanita berinisial DS itu terjadi pada Senin 1 November 2021 sekitar pukul 01.00 dinihari.
“Kami enggak tau apa masalahnya dengan kami. Sebelum ini pun pernah melemparkan kotoran hewan ke tirai rumah,” kata Riki melansir suara.com – jaringan digtara.com, Jumat (19/11/2021).
Namun, aksi wanita tersebut saat melemparkan kotoran hewan tak terekam kamera karena kondisi lampu mati.
Selain melemparkan dan menyiramkan kotoran hewan, kata Riki, wanita itu kerap memaki keluarga korban dengan kata yang tidak pantas.
“Mamak dan adik saya lewat, diteriakinya dengan kata-kata yang tidak pantas” ungkap Riki.
Apa yang dilakukan DS sempat ia laporkan ke kepala lingkungan. Saat itu DS mengaku salah dan mengakui perbuatannya. Kepada kepala lingkungan, DS mengaku sengaja melemparkan kotoran ke rumah Riki.
“Waktu di mediasi sama kepala lingkungan, katanya kami guna-guna dia. Tapi tetap dia memaki kami. Kami melapor juga ke Lurah karena kepling udah ga sanggup. Dia juga ngaku, kami disuruh sumpah di Al Quran,” jelasnya.
Aksi DS juga sudah diadukan ke pihak yang berwajib, Polres Asahan. Tetapi DS tidak menghadiri panggilan untuk klarifikasi.
“Panggilan pertama, kedua dia enggak datang. Menunggu panggilan ke tiga, kalau enggak datangkan di jemput. Belum di panggil, udah disiramnya rumah kami. Jadi kali ini sudah masuk laporan,” tegas Riki.
Atas apa yang dilakukan DS, Riki dan keluarganya tidak akan menempuh jalur damai. Pasalnya, mereka merasa tersinggung atas apa yang dilakukan pelaku.