Penyair dan Pengarang Cerita Asal Australia Berbagi Pengalaman Dengan Anak Indonesia
digtara.com | JAKARTA – Penulis dongeng anak, sekaligus penyair dan penulis naskah yang merupakan penduduk asli Australia, Kirli Saunders berkunjung ke Indonesia pada minggu ini. Dengan membawa hasratnya untuk mendorong minat baca anak-anak, Kirli Saunders akan melakukan kegiatan membaca cerita bersama Perpustakaan Rimba Baca dan komunitas Hello Library.
Baca Juga:
Selama masa kunjungannya, Kirli Saunders juga bertemu dengan para siswa, penulis, penyair, penerbit buku dan pusat seni di Jakarta dan Bali, untuk berbagi pengalamannya dalam program belajar puisi.
Sebagai seorang perempuan Gunai yang bangga akan latar belakangnya, Kirli Saunders adalah pendiri program Poetry in First Languages ​​di Red Room Poetry di Sydney. Program ini mempromosikan puisi dalam bahasa Penduduk Asli Australia dan telah memberikan lokakarya kepada ribuan siswa dan anggota masyarakat di seluruh Australia.
Kuasa Usaha Australia, Allaster Cox mengatakan, kunjungan Kirli Saunders menunjukkan komitmen Australia untuk mempromosikan hubungan antara komunitas sastra dan seni Australia-Indonesia.
“Program ini juga merayakan Tahun Bahasa Adat Internasional dan meningkatkan kesadaran akan peran penting bahasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” kata Cox.
“Memiliki keragaman bahasa merupakan persamaan Australia dan Indonesia. Saya sangat senang bahwa Kirli Saunders akan berbagi keahliannya tentang pelestarian bahasa dengan peserta di Jakarta dan Bali.”tambahnya.
Kunjungan Kirli Saunders adalah bagian dari perayaan Pekan National Aborigines and Islanders Day Observance Committee (NAIDOC), yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia, acara tahunan yang diadakan setiap bulan Juli ini bertujuan untuk menghormati sejarah, budaya serta prestasi masyarakat Aborigin dan penduduk Kepulauan Selat Torres.
Tahun 2019 telah dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai Tahun Bahasa Adat Internasional yang mengakui peran penting yang dimainkan oleh bahasa dalam bidang perlindungan hak asasi manusia, tata pemerintahan yang baik, pembinaan perdamaian, rekonsiliasi, dan pembangunan berkelanjutan.
[REL/AS]