Cuma Bio Farma yang Bisa Memproduksi Vaksin Corona RI

digtara.com – Bio Farma adalah satu-satunya perusahaan farmasi yang mengantongi sertifikat perizinan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk memproduksi vaksin Corona di Indonesia .
Baca Juga:
Menurut Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir hal itu terjadi karena pembuatan vaksin covid-19 ini memang berbeda dengan produk farmasi lain. Membutuhkan kualitas produksi tinggi dan tingkat sterilisasi maksimum.
“Jadi, kalau menyambung pertanyaan kemarin apakah tidak ada industri farmasi yang sanggup (memproduksi vaksin), memang sampai hari ini belum ada satupun industri farmasi di Indonesia yang memiliki sertifikasi untuk membuat vaksin,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Kamis (14/1).
Ia menuturkan terdapat satu perusahaan farmasi di Bogor yang mampu memproduksi vaksin, namun jenisnya adalah vaksin hewan.
Oleh sebab itu, ia menuturkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengarahkan perusahaan untuk berkoordinasi serta melakukan pendampingan kepada perusahaan farmasi dalam negeri lainnya sehingga bisa membangun industri vaksin di Indonesia.
“Jadi, kami kerja sama dengan BUMN lain dan swasta untuk meningkatkan kapasitas produksi untuk vaksin ini terutama untuk vaksin Merah Putih,” tuturnya.
Tujuannya, kata dia, guna meningkatkan kapasitas produksi vaksin di dalam negeri. Pasalnya, pemerintah bisa menargetkan produksi vaksin Merah Putih di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi covid-19 ke depannya.
Pertimbangannya, hingga saat ini belum ada seorang pun yang mengetahui berapa lama vaksin covid-19 yang disuntikkan mampu memberikan kekebalan dalam tubuh, sehingga diperkirakan membutuhkan penyuntikan vaksin secara rutin.
“Sampai hari ini kapasitas yang sudah kami siapkan baru 250 juta dosis, sedangkan melihat potensi ke depan untuk bangun kapasitas itu sendiri bagi Bio Farma membutuhkan waktu, sehingga kalau sudah ada industri farmasi yang mulai kami akan melakukan pendampingan,” ucapnya.
Perusahaan pelat merah itu sendiri telah mengantongi izin Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM pada Rabu (30/12).
Bio Farma rencananya akan memproduksi vaksin corona 100 juta dosis per tahun usai mengantongi sertifikat tersebut. Ke depan, perseroan akan meningkatkan fasilitas produksi yang mendapatkan sertifikat tersebut hingga mencapai seluruh kapasitas yaitu 250 juta dosis per tahun.
“Hari ini juga kami sudah memberikan sertifikat perizinan untuk cara produksi obat yang baik di Gedung Bio Farma, sehingga kita berikan (sertifikat) CPOB,” ungkap Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam konferensi pers. (cnn)

Ribut Pasca Mabuk Miras, Sejumlah Pemuda di Kupang Diamankan Polisi

Tersangka Pembuang Bayi di Kupang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dinkes dan BKD Langkat Bantah Tudingan Pungli: Proses Kenaikan Jabatan Sesuai Regulasi Nasional

Ketua DPRD Sumut Sambut KoJAM Dalam Kolaborasi Pemberitaan

Mahasiswa di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri, Sebelum Tewas, Korban Sempat Minta Uang Beli Pulsa
