Perawat Pembuat Ribuan Video Cabul Asal Australia Dihukum 35 Tahun Penjara

digtara.com | MELBOURNE – Boris Kunsevitsky (53), seorang mantan perawat yang terlibat kasus pencabulan anak di Indonesia, Filina, Singapura dan Australia, dijatuhi hukuman 35 tahun.
Baca Juga:
Sejumlah laporan menyebutkan Pengadilan Tertinggi di Negara Bagian Victoria, Melbourne menjatuhkan hukuman terhadap pria berjuluk “Pedofil Terparah” itu pada Rabu, 29 Januari 2020. Dia setidaknya harus menjalani hukuman selama 28 tahun sebelum dia mendapatkan peluang untuk meminta pengampunan.
Ia mengaku bersalah untuk 59 dakwaan kekerasan seksual dan pornografi anak selama 15 tahun. Dokumen pengadilan memperlihatkan korbannya anak-anak berusia antara 10 hingga 17 tahun.
Kunsevitsky memproduksi lebih dari 35.000 foto dan 4.800 video porno yang melibatkan anak-anak di Filipina, Singapura dan Indonesia serta Australia. Itu terjadi di rentang 2002 hingga 2017.
Seperti dilansir BBC, Hakim John Champion menggambarkan kejahatan Kunsevitsky sebagai yang terburuk yang pernah dilihatnya. Hakim juga menyebutnya sebagai “pelaku kekerasan terhadap anak dengan proporsi yang mengerikan,” dan menggambarkan hasrat seksualnya “tak bisa dipuaskan”.
Kebanyakan kejahatannya dilakukan di Filipina, dan ia juga melakukan kejahatan terhadap satu anak di Indonesia, lima di Singapura dan satu di Melbourne, Australia.
SERING BEPERGIAN
Barang bukti yang disita darinya adalah foto dan video yang menggambarkan anak-anak yang sedang berhubungan seksual atas perintah Kunsevitsky. Atau saat ia sedang melakukan hubungan badan dengan anak-anak itu.
Menurut dakwaan jaksa, dalam sebuah perjalanan ke Filipina pada 2008, Kunsevitsky membuat 71 foto dan 13 video. Video itu berisikan dirinya sedang melakukan hubungan seks dengan dua anak berusia 13 tahun saat mereka sedang tertidur.
Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa Kunsevitsky, yang menikah dan punya seorang anak, tinggal di Singapura saat kejahatannya itu terjadi. Ia dilaporkan pindah ke Singapura dari Rusia pada tahun 2000 ketika ia berusia 12 tahun, dan sering bepergian ke Indonesia dan Filipina.
Salah satu kejahatan awalnya adalah serangan seksual kepada seorang anak laki-laki di rumah Kunsevitsky di Singapura antara September 2002 dan Agustus 2003. Kunsevitsky berhubungan seks dengan seorang anak laki-laki berumur antara 12-14 tahun ketika itu dan memotret hubungan seks tersebut.
Antara Agustus hingga Desember 2002, Kunsevitsky pergi ke Indonesia, dimana ia memotret seorang bocah berumur 12 tahun yang ia minta melakukan pelayanan seksual kepadanya.
DITANGKAP
Pada 2007, polisi Jerman pernah menemukan 55 foto pornografi anak yang disebarkan oleh Kunsevitsky. Polisi pun mengirim kasus ini ke kepolisian Australia pada 2008 karena adanya kode Australia di beberapa foto itu.
Namun, penyelidikan baru dilakukan pada 2016 saat polisi Australia berhasil mengindentifikasi seorang korban. Pada Mei 2017, ia mulai dikenai tuntutan di Australia saat ia masih tinggal di Singapura.
Akhirnya Kunsevitsky ditangkap pada 4 September 2017 ketika berkunjung ke Australia. Pada 2017 itu, polisi menemukan lima gawai yang memuat materi pornografi anak dengan jumlah besar. Gawai itu didatangkan oleh polisi Australia dari rumah Kunsevitsky di Singapura.
Saat itu Kunsevitsky diduga adalah pelaku pedofilia. Saat penangkapan, Kunsevitsky bekerja untuk Esthemedica, sebagai direktur di perusahaan peralatan kecantikan. Perusahaan itu mengatakan kepada Channel News Asia bahwa mereka tidak mengetahui kejahatan Kunsevitsky.
“Pelaku merupakan seorang yang banyak melakukan perjalanan. Dalam wawancara dengan polisi, ia menjelaskan bahwa ia banyak bepergian untuk pekerjaannya,” kata Jaksa Krista Breckweg seperti dikutip media.
[AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
