Minggu, 08 Juni 2025

Inilah Rekomendasi Prof Ahmad Rofiq, Ketua Rombongan 5 Kloter 31 SOC kepada Penyelenggara Haji Supaya Tragedi Jalan Kaki Muzdalifah-Mina Tidak Terulang Lagi

Haji 2025
Ahsan Fauzi - Minggu, 08 Juni 2025 01:12 WIB
Inilah Rekomendasi Prof Ahmad Rofiq, Ketua Rombongan 5 Kloter 31 SOC kepada Penyelenggara Haji Supaya Tragedi Jalan Kaki Muzdalifah-Mina Tidak Terulang Lagi
Dok. Pribadi
Prof Ahmad Rofiq, Ketua Rombongan 5 Kloter 31 SOC dari Tanah Suci

Baca Juga:

digtara.com- Menyikapi pelaksanan haji tahun ini, dimana ribuan jemaah terpaksa memilih jalan kaki antara Muzdalifah ke Mina yang jaraknya antara 7 hingga 8 km disebabkan bus tak kunjung datang karena macet parah.

Prof Ahmad Rofiq, Ketua Rombongan 5 Kloter 31 SOC memberikan rekomendasi buat penyelenggara haji untuk pelaksanaan haji yang akan datang.
"Jemaah yang dari Arafah dapat trip undiannya lewat tengah malam supaya di-murur-kan saja langsung ke tenda di Mina. Karena lewat kawasan Muzdalifah sudah tengah malam berarti sudah memenuhi mabit. Setidaknya menurut para ulama yang berpendapat bahwa kegiatan mabit atau bermalam di Muzdalifah adalah wajib," jelas Prof Ahmad Rofiq kepada kepada awak media dari Tanah Suci, Sabtu (7/6/2025) siang WIB.

Prof Rofiq menambahkan, alasan lain karena sistem taraddudi atau dari Arafah drop di Muzdalifah, giliran jemputnya dari Mina ke Muzdalifah lebih banyak macetnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ribuan jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, terpaksa memilih berjalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina setelah bus penjemput tidak kunjung datang akibat kemacetan parah, Kamis malam (5/6) Waktu Arab Saudi (WAS) hingga Jumat (6/6) pagi.

"Kami bersama ratusan jamaah dari Indonesia terpaksa berjalan kaki dari bakda subuh dan sampai ke tenda jamaah haji di Mina sekitar pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Alhamdulillah semua jamaah sehat dan selamat," kata Ketua Rombongan 5 Kloter 31 SOC Prof Dr KH Ahmad Rofiq MA, Semalam.

Ketua KBIHU Ar-Raudhoh Semarang KH Moh Affandi membenarkan kejadian itu. Menurutnya kondisi Muzdalifah macet total sampai fajar banyak bus yang mestinya menjemput jamaah menuju ke Mina tidak datang. "Jamaah haji masih berpakaian ihram banyak yang keluar area Muzdalifah. Mereka tumpah ruah di pinggir jalan menuju Mina. Sebagian dari mereka memilih berjalan kaki menuju Mina," kata Kiai Affandi.

Bus murur yang datang dari Arafah terkena macet di ujung Muzdalifah perbatasan Mina. "Rombongan saya dari Arafah mulai bergerak pukul 01.30 dinihari WAS. Meskipun begitu kami bersyukur dan menikmati proses perjalanan ini," akunya. Dia yakin kejadian seperti ini tidak terlepas kudrat dan iradat Allah Swt.

Menurut Prof Rofiq peristiwa jalan kaki jamaah haji Muzdalifah pernah terjadi tahun 2023. Ia membeberkan, tahun 2023 kejadiannya bus pengangkut jamaah terlambat penjemputanya dari Muzdalifah ke Mina. "Waktu itu semua terangkut bus dan tidak ada jamaah haji yang berjalan kaki. Sedang 2025 ini jamaaah haji betul-betul jalan kaki Muzdalifah-Mina," ujarnya

Menurut Prof Rofiq, meski jarak tempuh Muzdalifah-Mina lebih kurang 3,5-4 Km, namun karena kondisi jamaah kepayahan setelah wukuf di Arafah dengan fasilitas yang serba terbatas maka sering menimbulkan persoalan terutama jamaah Lansia dan resiko tinggi (Risti).

"Untuk yang muda-muda jarak tempuh itu tidak masalah, tapi yang sepuh-sepuh kasihan ditambah beban barang-barang bawaanya," katanya.

Pimpinan KBIHNU Semarang Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan menjelaskan 252 jamaahnya selamat sampai Mina. Tapi ada satu rombongan sekitar 50 orang dipimpin Gufron Hamzah terpaksa berjalan kaki karena tidak dapat jemputan bus.

"Tetap bersyukur Alhamdulillah atas anugerahmu. Subhanallah wal hamdu lillah wala ilaaha illallahu wallahu akbar. Laahaula wala quwwata illaa billahil 'aliyyil 'adhiim," katanya.

Sementara itu, petugas haji dari Kota Semarang Muhamad Busro menuturkan, dia bersama 362 orang dari Kota Semarang bergerak dari Arafah pukul 01.00 dinihari WAS. Sampai Muzdalifah pukul 02.00 WAS dan masuk Mina pukul 03.00 dinihari WAS.

"Kami ikut formula Murur jadi alhamdulillah lancar tidak ada masalah. Rombongan mas Ghufron Hamzah mungkin didorong ke Muzdalifah sebelum pukul 12.00 tengah malam sehingga harus mabit dulu sebentar," kata Busro.

Busro mengaku bersyukur karena di Arafah maupun di Mina, fasilitas mck bagus, fasilitas catering bagus bahkan sampai tidak sempat makan. "Samapi tidak sempat karena sangat banyaknya konsumsi dan sangat variatif, ada makan besar, snack roti, buah, guide back, sampai souvenir dari syarikah yang sangat memuaskan," pungkasnya. (San).

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru